Pertama,, aroma kopi akan menggoda seluruh syarafmu untuk menghirupnya dalam-dalam. Dan sekali kau terbuai aromanya,, kau akan mulai kesulitan menahan godaan untuk mengambil cangkir itu dan menghirup aromanya lebih dekat. Sedekat mungkin dengan indra penciumanmu.
Aromanya akan terus menenggelamkanmu. Hingga kemudian kamu akan mulai menyesap kopi dari ujung cangkirmu, sedikit demi sedikit.
Setiap sesapan akan kau nikmati penuh khidmat,, mungkin beberapa orang bahkan menikmatinya dengan mata terpejam – hingga seluruh indra pengecapmu dapat bekerja sempurna dalam mencerna rasa kopi yang melewatinya.
Manis yang pertama terasa. Tapi tunggulah, tak berapa lama, Maka manis itu akan mulai menyisakan rasa getir, pahit.
Apakah setelah pahit lalu kita berhenti menyesap sisa kopi yang ada?
Tidaaaaaak!!
Karena aroma khas dan rasa manis kopi jauh lebih menggoda daripada rasa pahitnya. Maka kau akan menemukan dirimu terjebak dalam pesona kopi, terpojok dengan cangkir kopimu. Menyesap kopi itu terus-terusan, menikmati aroma, manis, dan sekaligus pahit yang disuguhkan.
Mereka yang beruntung, akan menemukan cangkir yang kopinya tak pernah habis. Terus ada di sana, setia untuk disesapi. Tapi mereka yang kurang beruntung, yang kopinya habis dan tak bertambah saat dinikmati – bahkan yang lebih tidak beruntung akan menemukan kopinya tumpah sebelum habis dinikmati – tidak serta merta menjadi benci pada kopi. Mereka akan berpetualang, mencari cangkir-cangkir lain, sampai mereka beruntung dan menemukan satu cangkir yang kopinya terus terisi seraya dinikmati.
#Nong_Ji_Nong_roo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar