Ribuan kata dalam hitam kopi bercampur mesra di lubang bibir gelas mimpi, hitam sepekat harapan lama, meski kini terganti berpadu putih susu
Beribu celoteh dan maki pun sudah kau habiskan dari belasan jenis kopi yang sebetulxa kau sangat-sangat mengerti, pahit itu sama, seperti kehidupanmu di tepian waktu
Dalam lagu ber irama santai
entah berapa baxak sudah kau teguk mimpi-mimpi, walau dipaksa rebah tubuh dalam damai, namun hatimu tahu bahwa akhir adalah pasti
pada cangkir-cangkir kopi yang belum sempat terhitung itu, telah dituliskan kata-kata sebagai perpisahanmu, dari kebingungan nasib kepada rasa puxa dan dari kehidupan kepada si empuxa segala puxa
#Nong_Ji_Nong_roo

Tidak ada komentar:
Posting Komentar