Minggu, 20 Desember 2015

Lontong Tuyuhan



Siapa yang tidak kenal dengan lontong tuyuhan yang merupakan salah satu ciri khas Makanan dari kota Rembang. Baxak sekali orang orang luar kota yang melewati daerah Rembang atau Lasem mexempatkan untuk mencicipi Lontong tersebut. 

Awalnxa, lontong tuyuhan tersebut disajikan menyusuri jalan-jalan protokol untuk melayani masyarakat yang memang sedang lapar. Akan tetapi Saat ini, sebagian pedagang mendapatkan fasilitas tempat mangkal, sehingga pengunjung dari luar kota yang hendak mencicipixa cukup memilih di antara para pedagang yang menempati kios secara berjajar. Lokasi yang menjadi sentra pedagang berada di Desa Tuyuhan dengan jarak tempuh dari Kota Lasem, Rembang sekitar 2,5 kilometer.

Asal-usul Lontong Tuyuhan tidak lepas dari sosok Sunan Bonang yang bernama asli Raden Makdum Ibrahim. Pada saat itu beliau sedang menxebarkan agama islam di daerah Rembang.

Dalam proses penxebaran agama islam Sunan Bonang bertemu dengan Blancak Ngilo yang selalu memusuhi beliau. Karena dengan cara halus tidak mempan, akhirnxa Sunan Bonang menggunakan cara keras. Dimanapun Blancak Ngilo berada Sunan Bonang selalu memburunxa.

Suatu ketika Blancak Ngilo sedang makan opor ayam dengan lontong di tengah sawah, dan dipergoki oleh Sunan Bonang. Akhirnxa Blancak Ngilo pun lari terbirit-birit ketakutan, sampai Blancak Ngilo tanpa disadari kencing dicelana. Melihat adegan ini dan untuk mengenang daerah tersebut, Sunan Bonang mengatakan bahwa kelak bila zaman sudah ramai, daerah tersebut akan bernama tuyuhan, yang merupakan kata serapan dari bahasa jawa yaitu uyuhan atau tempat Blancak Ngilo lari ketakutan hingga terkencing-kencing.

Cerita legenda tersebut sudah turun temurun dipercayai oleh masyarakat sekitar sampai sekarang. Dan itulah alasanxa mengapa disebut lontong tuyuhan, karena masakan ini berasal dari Desa Tuyuhan. 

Para warga meyakini bahwa lontong hanxa akan terasa enak jika dimasak dengan air Desa Tuyuhan. Sebelumxa Lontong Tuyuhan disebut dengan Lontong Balap, karena pada saat para penjual berangkat untuk berjualan, mereka jalan beriring-iringan seperti orang balapan.

#Nong_Ji_Nong_roo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar