Sabtu, 19 November 2016

KAROMAH WALI ALLAH

Adapun mengenai peristiwa yang bertentangan dengan alam yang dilakukan oleh para wali (kekasih Allah), contohnya mengubah sesuatu benda menjadi emas atau perak, atau yang lainnya. Maka hal seperti itu tiada seorang muslim pun yang mengingkarinya dan tiada seorang mukmin yang membantah kebenarannya, karena kejadian tersebut berdasarkan kehendak dan seizin Allah ,  Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Haiwah bin Syuraih Al-Masri, seorang wali Allah.
"Pada suatu hari ia kedatangan seorang pengemis yang meminta-minta kepadanya, sedangkan dia tidak memiliki sesuatu pun yang akan diberikannya kepada si pengemis tersebut. Maka ia mengambil batu kerikil dari tanah dan mengocoknya dengan telapak tangannya, kemudian ia berikan di tangan si pengemis itu, tiba-tiba batu kerikil tersebut berubah menjadi emas"

🌹 Hadits-hadits dan astar-astar yang menceritakan tentang hal tersebut (karomah) sangat banyak sekali dan memerlukan cerita yang sangat panjang.

من خرق العوائد على يدي بعض الأولياء من قلب بعض الأعيان ذهبا أو فضة أو نحو ذلك ، فهذا أمر لا ينكره مسلم ، ولا يرده مؤمن ، ولكن هذا ليس من قبيل الصناعات وإنما هذا عن مشيئة رب الأرض والسموات ، واختياره وفعله ، كما روي عن حيوة بن شريح المصري ، رحمه الله ، أنه سأله سائل ، فلم يكن عنده ما يعطيه ، ورأى ضرورته ، فأخذ حصاة من الأرض فأجالها في كفه ، ثم ألقاها إلى ذلك السائل فإذا هي ذهب أحمر . والأحاديث والآثار [ في هذا ] كثيرة جدا يطول ذكرها .

📚 Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Qashash; 78

KAROMAH WALI ALLAH

Adapun mengenai peristiwa yang bertentangan dengan alam yang dilakukan oleh para wali (kekasih Allah), contohnya mengubah sesuatu benda menjadi emas atau perak, atau yang lainnya. Maka hal seperti itu tiada seorang muslim pun yang mengingkarinya dan tiada seorang mukmin yang membantah kebenarannya, karena kejadian tersebut berdasarkan kehendak dan seizin Allah ,  Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Haiwah bin Syuraih Al-Masri, seorang wali Allah.
"Pada suatu hari ia kedatangan seorang pengemis yang meminta-minta kepadanya, sedangkan dia tidak memiliki sesuatu pun yang akan diberikannya kepada si pengemis tersebut. Maka ia mengambil batu kerikil dari tanah dan mengocoknya dengan telapak tangannya, kemudian ia berikan di tangan si pengemis itu, tiba-tiba batu kerikil tersebut berubah menjadi emas"

🌹 Hadits-hadits dan astar-astar yang menceritakan tentang hal tersebut (karomah) sangat banyak sekali dan memerlukan cerita yang sangat panjang.

من خرق العوائد على يدي بعض الأولياء من قلب بعض الأعيان ذهبا أو فضة أو نحو ذلك ، فهذا أمر لا ينكره مسلم ، ولا يرده مؤمن ، ولكن هذا ليس من قبيل الصناعات وإنما هذا عن مشيئة رب الأرض والسموات ، واختياره وفعله ، كما روي عن حيوة بن شريح المصري ، رحمه الله ، أنه سأله سائل ، فلم يكن عنده ما يعطيه ، ورأى ضرورته ، فأخذ حصاة من الأرض فأجالها في كفه ، ثم ألقاها إلى ذلك السائل فإذا هي ذهب أحمر . والأحاديث والآثار [ في هذا ] كثيرة جدا يطول ذكرها .

📚 Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Qashash; 78

KAROMAH WALI ALLAH

Adapun mengenai peristiwa yang bertentangan dengan alam yang dilakukan oleh para wali (kekasih Allah), contohnya mengubah sesuatu benda menjadi emas atau perak, atau yang lainnya. Maka hal seperti itu tiada seorang muslim pun yang mengingkarinya dan tiada seorang mukmin yang membantah kebenarannya, karena kejadian tersebut berdasarkan kehendak dan seizin Allah ,  Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Haiwah bin Syuraih Al-Masri, seorang wali Allah.
"Pada suatu hari ia kedatangan seorang pengemis yang meminta-minta kepadanya, sedangkan dia tidak memiliki sesuatu pun yang akan diberikannya kepada si pengemis tersebut. Maka ia mengambil batu kerikil dari tanah dan mengocoknya dengan telapak tangannya, kemudian ia berikan di tangan si pengemis itu, tiba-tiba batu kerikil tersebut berubah menjadi emas"

🌹 Hadits-hadits dan astar-astar yang menceritakan tentang hal tersebut (karomah) sangat banyak sekali dan memerlukan cerita yang sangat panjang.

من خرق العوائد على يدي بعض الأولياء من قلب بعض الأعيان ذهبا أو فضة أو نحو ذلك ، فهذا أمر لا ينكره مسلم ، ولا يرده مؤمن ، ولكن هذا ليس من قبيل الصناعات وإنما هذا عن مشيئة رب الأرض والسموات ، واختياره وفعله ، كما روي عن حيوة بن شريح المصري ، رحمه الله ، أنه سأله سائل ، فلم يكن عنده ما يعطيه ، ورأى ضرورته ، فأخذ حصاة من الأرض فأجالها في كفه ، ثم ألقاها إلى ذلك السائل فإذا هي ذهب أحمر . والأحاديث والآثار [ في هذا ] كثيرة جدا يطول ذكرها .

📚 Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Qashash; 78

Senin, 14 November 2016

JANGAN TERTIPU SELOGAN ANTI MADZHAB

Mengikuti Imam Madzhab, hal itu bukan berarti kita meninggalkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Sebab Imam madzhab itu bukan saingan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam atau menggantikan posisi Beliau.
Para ulama yang mengikuti Madzhab Syafi’i seperti Imam al-Bukhari, al-Hakim, al-Daraquthni, al-Baihaqi, al-Nawawi, Ibnu Hajar, Ibnu Katsir dan lain-lain, berkeyakinan bahwa Imam Syafi’i lebih mengerti dari pada mereka terhadap makna-makna al-Qur’an dan hadits Rasulullah secara menyeluruh. Ketika mereka mengikuti Syafi’i, bukan berarti meninggalkan al-Qur’an dan Sunnah. Akan tetapi mengikuti al-Qur’an dan Sunnah sesuai dengan pemahaman orang yang lebih memahami, yaitu Imam al-Syafi’i.

Silahkan kita baca Tafsir Ibnu Katsir banyak sekali di kutib pendapat-pendapat para imam Madzhab. Jika orang yang mendapat julukan Al Hafidz mereka masih mengikuti Madzhab, apalagi kita yang minim sekali dari pengetahuan tentang agama, tentulah pilihan bermadzhab adalah pilihan terbaik bagi kita yang awam, taqlid kepada Madzhab itu sesuai perintah Al-Quran

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (QS: An-Nahl: 43)

Mengikuti madzhab juga sesuai perintah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku diatas kesesatan. Dan tangan Allah bersama al jama’ah. Barangsiapa yang menyimpang, maka ia menyimpang ke neraka“. (HR. Tirmidzi).

Coba kita perhatikan mayoritas Ummat Islam di dunia saat ini adalah moyoritas dari mereka adalah yang merujuk kepada 4 madzhab yaitu : Maliki,Hanafi,Syafi'i dan Hanbali.

والله المستعان.....

KEMULIAAN SANTRI MESKIPUN TIDAK MENDAPATKAN ILMU

Bismillahirrahmanirrahim...

Dinukil dari kitab Tambihul Gofilin karangan Abul Laist As Samarqondy :
Dikatakan bahwa seseorang yang telah sampai kepada orang yang alim dan duduk bersamanya tetapi dia tidak mampu menghafalakan ilmu, maka orang tersebut mendapatkan tujuh kemuliaan :

1. mendapatkan keutamaan orang-orang yang belajar.

2. selama masih duduk bersama orang alim maka dia tercegah dari melakukan dosa dan kesalahan.

3. ketika keluar dari rumahnya maka rahmat turun kepadanya.

4. ketika dia duduk disamping orang alim kemudian rahmat turun kepada mereka maka dia pun mendapatkan rahmat sebab berkah mereka.

5. selama masih mendengarkan maka ditulis kebaikan baginya.

6. mereka dikepung malaikat dengan sayap-sayapnya dan orang tersebut juga bersama mereka

7. setiap langkah kakinya yang diangkat dan diletakkan maka menjadi penghapus bagi dosa-dosa, pengangkat derajat dan tambahan kebaikan baginya.

Kemudian Allah memuliakannya lagi dengan enam kemuliaan yang lainnya:

1. Allah memuliakannya dengan cintanya melihat majlisnya ulama'

2. setiap orang yg mengikuti mereka (ulama') maka baginya pahala sebagaimana pahala mereka tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka.

3. jika salah seorang diantara mereka diampuni maka bisa memberikan syafaat kepadanya.

4. hatinya menjadi dingin dari majlisnya orang-orang fasik.

5. masuk kedalam jalannya para pelajar dan orang-orang sholih.

6. menegakkan perintah Allah ta'ala.

" Ini semua adalah bagi orang yang tidak menghafal ilmu sedikitpun, adapun bagi orang yang menghafal ilmu maka baginya kemuliaan yang berlipat ganda". Wallohu a'lam


تنبيه الغافلين  أبو الليث السمرقندي.

يُقَالُ مَنِ انْتَهَى إِلَى الْعَالِمِ، وَجَلَسَ مَعَهُ، وَلَا يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يَحْفَظَ الْعِلْمَ، فَلَهُ سَبْعُ كَرَامَاتٍ

أَوَّلُهَا: يَنَالُ فَضْلَ الْمُتَعَلِّمِينَ.
وَالثَّانِي: مَا دَامَ جَالِسًا عِنْدَهُ كَانَ مَحْبُوسًا عَنِ الذُّنُوبِ وَالْخَطَأِ.
وَالثَّالِثُ: إِذَا خَرَجَ مِنْ مَنْزِلِهِ تَنْزِلُ عَلَيْهِ الرَّحْمَة
وَالرَّابِعُ: إِذَا جَلَسَ عِنْدَهُ، فَتَنْزِلُ عَلَيْهِمُ الرَّحْمَةُ، فَتُصِيبُهُ بِبَرَكَتِهِمْ.
وَالْخَامِسُ: مَا دَامَ مُسْتَمِعًا تُكْتَبُ لَهُ الْحَسَنَةُ.
وَالسَّادِسُ: تَحُفُّ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا رِضًا وَهُوَ فِيهِمْ.
وَالسَّابِعُ: كُلُّ قَدَمٍ يَرْفَعُهُ، وَيَضَعُهُ يَكُونُ كَفَّارَةً لِلذُّنُوبِ، وَرَفْعًا لِلدَّرَجَاتِ لَهُ، وَزِيَادَةً فِي الْحَسَنَاتِ

ثُمَّ يُكْرِمُهُ اللَّهُ تَعَالَى بِسِتِّ كَرَامَاتٍ أُخْرَى:

أَوَّلُهَا: يُكْرِمُهُ بِحُبِّ شُهُودِ مَجْلِسِ الْعُلَمَاءِ
الثَّانِي: كُلُّ مَنْ يَقْتَدِي بِهِمْ، فَلَهُ مِثْلُ أُجُورِهِمْ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ.
وَالثَّالِثُ لَوْ غَفَرَ لِوَاحِدٍ مِنْهُمْ يَشْفَعُ لَهُ.
وَالرَّابِعُ: يُبَرِّدُ قَلْبَهُ مِنْ مَجْلِسِ الْفُسَّاقِ.
وَالْخَامِسُ: يَدْخُلُ فِي طَرِيقِ الْمُتَعَلِّمِينَ وَالصَّالِحِينَ.
وَالسَّادِسُ: يُقِيمُ أَمْرَ اللَّهِ تَعَالَى

هَذَا لِمَنْ لَمْ يَحْفَظْ شَيْئًا، وَأَمَّا الَّذِي يَحْفَظُ فَلَهُ أَضْعَافٌ مُضَاعَفَةٌ

Sabtu, 12 November 2016

PUASA RAJAB MENURUT MADZHAB 4

Pendapat para ulama empat madzhab tentang puasa Rajab :

✅ Madzhab Hanafi

Dalam al-Fatawa al-Hindiyyah (1/202) disebutkan:

في الفتاوي الهندية 1/202 : ( المرغوبات من الصيام أنواع ) أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء ) اه

“Macam-macam puasa yang disunnahkan adalah banyak macamnya. Pertama, puasa bulan Muharram, kedua puasa bulan Rajab, ketiga, puasa bulan Sya’ban dan hari Asyura.”

✅ Madzhab Maliki

Dalam kitab Syarh al-Kharsyi ‘ala Mukhtashar Khalil (2/241), ketika menjelaskan puasa yang disunnahkan, al-Kharsyi berkata:

(والمحرم ورجب وشعبان ) يعني : أنه يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم , ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم ) اه وفي الحاشية عليه : ( قوله : ورجب ) , بل يندب صوم بقية الحرم الأربعة وأفضلها المحرم فرجب فذو القعدة فالحجة ) اه

“Muharram, Rajab dan Sya’ban. Yakni, disunnahkan berpuasa pada bulan Muharram – bulan haram pertama -, dan Rajab – bulan haram yang menyendiri.” Dalam catatan pinggirnya: “Maksud perkataan pengaram, bulan Rajab, bahkan disunnahkan berpuasa pada semua bulan-bulan haram yang empat, yang paling utama bulan Muharram, lalu Rajab, lalu Dzul Qa’dah, lalu Dzul Hijjah.”

Pernyataan serupa bisa dilihat pula dalam kitab al-Fawakih al-Dawani (2/272), Kifayah al-Thalib al-Rabbani (2/407), Syarh al-Dardir ‘ala Khalil (1/513) dan al-Taj wa al-Iklil (3/220).

✅ Madzhab Syafi’i

Imam al-Nawawi berkata dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (6/439),

قال الإمام النووي في المجموع 6/439 : ( قال أصحابنا : ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم , وهي ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب , وأفضلها المحرم , قال الروياني في البحر : أفضلها رجب , وهذا غلط ; لحديث أبي هريرة الذي سنذكره إن شاء الله تعالى { أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ) اه

“Teman-teman kami (para ulama madzhab Syafi’i) berkata: “Di antara puasa yang disunnahkan adalah puasa bulan-bulan haram, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab, dan yang paling utama adalah Muharram. Al-Ruyani berkata dalam al-Bahr: “Yang paling utama adalah bulan Rajab”. Pendapat al-Ruyani ini keliru, karena hadits Abu Hurairah yang akan kami sebutkan berikut ini insya Allah (“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram.”)”.

Pernyataan serupa dapat dilihat pula dalam Asna al-Mathalib (1/433), Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah (2/53),  Mughni al-Muhtaj (2/187), Nihayah al-Muhtaj (3/211) dan lain-lain.

✅ Madzhab Hanbali

Ibnu Qudamah al-Maqdisi berkata dalam kitab al-Mughni (3/53):

قال ابن قدامة في المغني 3/53 :( فصل : ويكره إفراد رجب بالصوم . قال أحمد : وإن صامه رجل , أفطر فيه يوما أو أياما , بقدر ما لا يصومه كله … قال أحمد : من كان يصوم السنة صامه , وإلا فلا يصومه متواليا , يفطر فيه ولا يشبهه برمضان ) اه

“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan ibadah puasa. Ahmad bin Hanbal berkata: “Apabila seseorang berpuasa Rajab, maka berbukalah dalam satu hari atau beberapa hari, sekiranya tidak berpuasa penuh satu bulan.” Ahmad bin Hanbal juga berkata: “Orang yang berpuasa satu tahun penuh, maka berpuasalah pula di bulan Rajab. Kalau tidak berpuasa penuh, maka janganlah berpuasa Rajab terus menerus, ia berbuka di dalamnya dan jangan menyerupakannya dengan bulan Ramadhan.”

Ibnu Muflih berkata dalam kitab al-Furu’ (3/118):

وفي الفروع لابن مفلح 3/118 : ( فصل : يكره إفراد رجب بالصوم نقل حنبل : يكره , ورواه عن عمر وابنه وأبي بكرة , قال أحمد : يروى فيه عن عمر أنه كان يضرب على صومه , وابن عباس قال : يصومه إلا يوما أو أياما … وتزول الكراهة بالفطر أو بصوم شهر آخر من السنة , قال صاحب المحرر : وإن لم يله .

“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa. Hanbal mengutip: “Makruh, dan meriwayatkan dari Umar, Ibnu Umar dan Abu Bakrah.” Ahmad berkata: “Memuku seseorang karena berpuasa Rajab”. Ibnu Abbas berkata: “Sunnah berpuasa Rajab, kecuali satu hari atau beberapa hari yang tidak berpuasa.” Kemakruhan puasa Rajab bisa hilang dengan berbuka (satu hari atau beberapa hari), atau dengan berpuasa pada bulan yang lain dalam tahun yang sama. Pengarang al-Muharrar berkata: “Meskipun bulan tersebut tidak bergandengan.”

والله أعلم....

📝 Di kutib dari tulisan Ustadz Idrus Ramli

KETEGASAN DAN KELEMBUTAN SAHABAT UMAR

Sayyidina Umar bin Khattab adalah orang yang pertama kali di juluki dengan gelar amirul mukminin, dan juga diberi Kun-yah(julukan yang bagus) oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yaitu Abu-hafsin/singa, sebab Nabi Shollallohu alaihi wasallam Melihat sifat tegas dan berani didalam diri sayyidina Umar, Nabi juga memberi julukan Al-Faruq kepada sayyidina Umar karena beliau bisa memisahkan antara yang haq dan bathil, sayyidina Umar adalah sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yang pertama kali berani secara terang-terangan dengan keislamannya

Sebab-sebab masuk islamnya sayyidina Umar adalah berkat doa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam : ya Allah muliakan islam dengan salah satu laki-laki yang engkau cintai di antara kedua hambamu: yaitu Umar bin Khattab atau Amr bin Hisyam/Abu jahal.

Keesokan harinya datanglah sayyidina Umar kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan saat itu Nabi shollallohu alaihi wasallam bersama para sahabat-sahabatnya lalu sayyidina Umar mengucapkan dua kalimat syahadat, maka bertakbir orang-orang muslim yang mendengar syahadatnya sayyidina Umar karena senang dengan kejadian tersebut.

Sayyidina Umar adalah termasuk sahabat yang dijamin Masuk surga oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam

Sayyidina Umar adalah paling utama dan paling mulianya sahabat setelah Sayyidina Abu bakar, para sahabat sepakat atas luasnya ilmu beliau, atas kezuhudan dan ketawadhuan sayyidina Umar, beliau sangat sayang, rahmat kepada orang-orang muslim, beliau sangat perhatian dengan kebutuhan, kemaslahatan umat islam.

Diantara bentuk perhatian sayyidina Umar kepada rakyatnya beliau selalu membawakan air dan kebutuhan rumah tangga pada waktu malam hari  kepada rakyatnya yang sedang sakit berkepanjangan, kepada orang-orang yang sudah lanjut usia, dan beliau  perhatian juga kepada wanita-wanita yang ditinggal oleh suaminya sebab menjalankan tugas jihad, beliau selalu bertanya kepada mereka "apakah kalian butuhkan ?" Maka wanita-wanita tersebut mengutus budak-budaknya untuk pergi bersama sayyidina Umar, kemudian beliau membelikan apa yang dibutuhkan oleh wanita-wanita tersebut, sedangkan wanita yang tidak mempunyai budak maka sayyidina Umar sendiri yang membeli dan membawakanNya ke rumah mereka yang membutuhkan.

Sayyidina Umar sangatlah tegas dan berani, tapi ketegasan dan keberaniannya tidak melupakan beliau dari bergurau, bercanda dengan keluarganya, dikisahkan bahwasannya salah satu staf beliau masuk kedalam rumah sayyidina Umar dan dia mendapatkan sayyidina Umar sedang terlentang sedangkan anak-anak sayyidina Umar sedang asyik bermain diatas perut sayyidina Umar, maka staf tersebut mengingkari dan tidak senang dengan kejadian tersebut, lalu sayyidina Umar bertanya kepada stafnya : "bagaimana perilaku kamu dengan keluarga kamu ?" Staf menjawab : "oh , kalau aku berbeda dengan kamu wahai amirul-mukminin, jika aku masuk rumah maka yang asalnya berbicara langsung diam karena takut melihat aku." sayyidina Umar berkata: "jika demikian mulai sekarang kamu saya pecat, sebab kamu tidak memiliki belas kasih kepada keluarga kamu, lantas bagaimana mungkin kamu akan berbelas kasih kepada umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam ."

Di kutib dari kitab  Al-jawahir Al-lu'luiyyah.

Banyak Shalawat Tapi Tidak Mendapat Syafaat

Manusia pertama-tama yang diberi wewenang oleh Allah  memberi syafa'at untuk menolong umatnya kelak dihari kiamat adalah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Imam Al-Busiri dalam kubahan syairnya berkata:
Wahai makhluk paling mulia, tiada orang tempat perlindungan hamba
Selain engkau baginda, dikala huru-hara kiamat melanda semua manusia.

Syair tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surat Ad-dhuha yang artinya :
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.(Qs Ad-dhuha: 5)

Di riwayatkan dari Atha' yang bersumber dari Ibnu Abbas, ia berkata : yang dimaksud pemberian Allah dalam ayat tersebut adalah Allah memberi izin kepada Nabi Muhammad untuk memberi syafa'at kepada umatnya sampai beliau puas.

Mari kita perbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad agar kita mendapatkan syafaat beliau kelak di negeri akhirat.

Di dalam hadis-hadis tentang keutamaan shalawat di antaranya Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka aku akan memberinya syafa'at pada hari kiamat. (HR. Ibnu Syahin ).

Nabi Muhammad bersabda:
Barangsiapa yang paling banyak bershalawat atasku,maka ia adalah orang yang paling dekat kedudukannya (disurga) denganku (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Kubra)

Dari Abdullah ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah bersabda:
Orang yang paling berhak mendapat syafa'atku kelak di hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca salawat untukku. (HR. At-Tirmidzi )

Tapi ternyata, Ada manusia yang sewaktu di dunia rajin membaca shalawat namun di akhirat tidak mendapatkan syafa'at !!
siapakah manusia tersebut ?

Manusia yang rajin bershalawat namun tidak mendapat syafa'at salah satunya yaitu manusia yang meninggalkan kewajiban shalat, walaupun dia banyak-banyak bersholawat kepada Nabi Muhammad tapi kalau dia meninggalkan shalat maka dia tidak akan mendapatkan syafa'at dari Nabi Muhammad

Allah berfirman : "tidak akan mendapatkan pertolongan/syafa'at  kecuali  manusia yang telah mengadakan perjanjian dengan Allah"

Mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah.
(Qs: Maryam; 87)

Perjanjian yang dimaksud dalam ayat tersebut diantaranya adalah shalat lima waktu.

Disebutkan didalam kitab Arbaur Rosaail sesungguhnya Malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad  dan berkata :

"Wahai Muhammad, orang yang meninggalkan shalat, tidak ada bagian untuk dia dari bagian-bagianmu dan dia tidak mendapatkan syafa'atmu bahkan dia dikeluarkan dari golongan umat-Mu"

والله أعلم....