Selasa, 13 Desember 2016

SEJARAH AWAL MULA PERAYAAN MAULID NABI ﷺ

Al-Imam al-Hafidz Jalaluddin as-Suyuthi, seorang Imam besar dan tokoh ulama madzhab Syafi'i.

Karya-karya al-Hafidz imam as-Suyuthi diantaranya;

✅ Dalam bidang Ilmu Tafsir
1. Ad-Durrul Mantsur fit Tafsir bil Ma’tsur
2.Tafsir Jalalain

✅ Dalam bidang  ilmu hadits
1. Tadribur Rowi Syarah Taqribun Nawawi
2. Jami’us Shaghir

✅ Dalam bidang ilmu fiqih.
1. Al-Azhar al-Ghudhdhah fi Hawasyi ar-Raudhah
2. Al-Hawasyi ash-Shughra
3. Mukhtashar ar-Raudhah

Dan masih sangat banyak lagi buah karya imam as-Suyuthi, beliau juga di gelari al-Hafidz sebab beliau hafal dua ratus ribu hadits.

al-Hafidz imam as-Suyuthi menjelaskan di dalam kitabnya al-Hawi lil Fatawi tentang sejarah awal mula perayaan maulid Nabi sebagai berikut ;

Yang pertama kali melakukan perayaan maulid adalah Raja Irbil yaitu raja Mudhaffar Abu said Kaukabri bin Zainuddin Ali bin Buktikin, seorang raja yang agung, besar dan dermawan, dan ia memiliki peninggalan yang amat baik, dan beliaulah yang mendirikan dan memakmurkan masjid jami' al-Mudhoffari yang terletak di Safah Qosiyun,
Ibnu Katsir berkata dalam kitab tarikh-nya (al-Bidayah wan Nihayah), ia (raja Mudhaffar) merayakan acara Maulid yang mulia di bulan Rabiul awwal, ia membuat perayaan yang besar dan meriah, dan konon ia adalah sosok raja yang berani, berjiwa kesatria, sangat cerdik,pandai dan juga raja yang adil. Semoga Allah selalu mengasihinya juga memuliakan kedudukannya,
ia berkata : "dan Syaikh Abul Khattab ibnu Dihyah telah menuliskan untuknya beberapa  kitab yang berkaitan dengan maulid Nabi. tulisan itu beri nama "at-Tanwir fi Maulidil Basyir an-Nadhir", maka atas karyanya tersebut ia lalu diberikan hadiah sebesar 1000 Dinar.
dan raja Mudhaffar memerintah begitu lama dimasa kerajaan-nya hingga kematian menjemput-nya dan ia dalam keadaan terkepung oleh pasukan Eropa di kota Aka tahun 630. Beliau adalah sosok pribadi yang terpuji lagi menyenangkan.
Dan telah berkata cucu dari Ibnu Jauzi di dalam kitab "Mir'ah Zaman" : "sebagian orang yang menjumpai pemerintahan al-Mudhaffar menceritakan tentang keadaan beberapa perayaan maulid bahwasanya hidangan yang terhitung pada perayaan itu adalah 5000 ekor kambing panggang, 10.000 ekor ayam, 100 kuda, 100.000 susu fermentasi, 30.000 piring hidangan manisan.

وأول من أحدث فعل ذلك صاحب إربل الملك المظفر أبو سعيد كوكبري بن زين الدين علي بن بكتكين ، أحد الملوك الأمجاد والكبراء الأجواد ، وكان له آثار حسنة ، وهو الذي عمر الجامع المظفري بسفح قاسيون ، قال ابن كثير في تاريخه : كان يعمل المولد الشريف في ربيع الأول ويحتفل به احتفالا هائلا ، وكان شهما شجاعا بطلا عاقلا عالما عادلا ، رحمه الله وأكرم مثواه ، قال : وقد صنف له الشيخ أبو الخطاب ابن دحية مجلدا في المولد النبوي سماه ( التنوير في مولد البشير النذير ) ، فأجازه على ذلك بألف دينار ، وقد طالت مدته في الملك إلى أن مات وهو محاصر للفرنج بمدينة عكا سنة ثلاثين وستمائة ، محمود السيرة والسريرة .
وقال سبط ابن الجوزي في مرآة الزمان : حكى بعض من حضر سماط المظفر في بعض الموالد أنه عد في ذلك السماط خمسة آلاف رأس غنم شوي وعشرة آلاف دجاجة ومائة فرس ومائة ألف زبدية وثلاثين ألف صحن حلوى ،
( الحاوي للفتاوي جلال الدين السيوطي )

صلوا على النبي......

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════

Sabtu, 19 November 2016

KAROMAH WALI ALLAH

Adapun mengenai peristiwa yang bertentangan dengan alam yang dilakukan oleh para wali (kekasih Allah), contohnya mengubah sesuatu benda menjadi emas atau perak, atau yang lainnya. Maka hal seperti itu tiada seorang muslim pun yang mengingkarinya dan tiada seorang mukmin yang membantah kebenarannya, karena kejadian tersebut berdasarkan kehendak dan seizin Allah ,  Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Haiwah bin Syuraih Al-Masri, seorang wali Allah.
"Pada suatu hari ia kedatangan seorang pengemis yang meminta-minta kepadanya, sedangkan dia tidak memiliki sesuatu pun yang akan diberikannya kepada si pengemis tersebut. Maka ia mengambil batu kerikil dari tanah dan mengocoknya dengan telapak tangannya, kemudian ia berikan di tangan si pengemis itu, tiba-tiba batu kerikil tersebut berubah menjadi emas"

🌹 Hadits-hadits dan astar-astar yang menceritakan tentang hal tersebut (karomah) sangat banyak sekali dan memerlukan cerita yang sangat panjang.

من خرق العوائد على يدي بعض الأولياء من قلب بعض الأعيان ذهبا أو فضة أو نحو ذلك ، فهذا أمر لا ينكره مسلم ، ولا يرده مؤمن ، ولكن هذا ليس من قبيل الصناعات وإنما هذا عن مشيئة رب الأرض والسموات ، واختياره وفعله ، كما روي عن حيوة بن شريح المصري ، رحمه الله ، أنه سأله سائل ، فلم يكن عنده ما يعطيه ، ورأى ضرورته ، فأخذ حصاة من الأرض فأجالها في كفه ، ثم ألقاها إلى ذلك السائل فإذا هي ذهب أحمر . والأحاديث والآثار [ في هذا ] كثيرة جدا يطول ذكرها .

📚 Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Qashash; 78

KAROMAH WALI ALLAH

Adapun mengenai peristiwa yang bertentangan dengan alam yang dilakukan oleh para wali (kekasih Allah), contohnya mengubah sesuatu benda menjadi emas atau perak, atau yang lainnya. Maka hal seperti itu tiada seorang muslim pun yang mengingkarinya dan tiada seorang mukmin yang membantah kebenarannya, karena kejadian tersebut berdasarkan kehendak dan seizin Allah ,  Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Haiwah bin Syuraih Al-Masri, seorang wali Allah.
"Pada suatu hari ia kedatangan seorang pengemis yang meminta-minta kepadanya, sedangkan dia tidak memiliki sesuatu pun yang akan diberikannya kepada si pengemis tersebut. Maka ia mengambil batu kerikil dari tanah dan mengocoknya dengan telapak tangannya, kemudian ia berikan di tangan si pengemis itu, tiba-tiba batu kerikil tersebut berubah menjadi emas"

🌹 Hadits-hadits dan astar-astar yang menceritakan tentang hal tersebut (karomah) sangat banyak sekali dan memerlukan cerita yang sangat panjang.

من خرق العوائد على يدي بعض الأولياء من قلب بعض الأعيان ذهبا أو فضة أو نحو ذلك ، فهذا أمر لا ينكره مسلم ، ولا يرده مؤمن ، ولكن هذا ليس من قبيل الصناعات وإنما هذا عن مشيئة رب الأرض والسموات ، واختياره وفعله ، كما روي عن حيوة بن شريح المصري ، رحمه الله ، أنه سأله سائل ، فلم يكن عنده ما يعطيه ، ورأى ضرورته ، فأخذ حصاة من الأرض فأجالها في كفه ، ثم ألقاها إلى ذلك السائل فإذا هي ذهب أحمر . والأحاديث والآثار [ في هذا ] كثيرة جدا يطول ذكرها .

📚 Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Qashash; 78

KAROMAH WALI ALLAH

Adapun mengenai peristiwa yang bertentangan dengan alam yang dilakukan oleh para wali (kekasih Allah), contohnya mengubah sesuatu benda menjadi emas atau perak, atau yang lainnya. Maka hal seperti itu tiada seorang muslim pun yang mengingkarinya dan tiada seorang mukmin yang membantah kebenarannya, karena kejadian tersebut berdasarkan kehendak dan seizin Allah ,  Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Haiwah bin Syuraih Al-Masri, seorang wali Allah.
"Pada suatu hari ia kedatangan seorang pengemis yang meminta-minta kepadanya, sedangkan dia tidak memiliki sesuatu pun yang akan diberikannya kepada si pengemis tersebut. Maka ia mengambil batu kerikil dari tanah dan mengocoknya dengan telapak tangannya, kemudian ia berikan di tangan si pengemis itu, tiba-tiba batu kerikil tersebut berubah menjadi emas"

🌹 Hadits-hadits dan astar-astar yang menceritakan tentang hal tersebut (karomah) sangat banyak sekali dan memerlukan cerita yang sangat panjang.

من خرق العوائد على يدي بعض الأولياء من قلب بعض الأعيان ذهبا أو فضة أو نحو ذلك ، فهذا أمر لا ينكره مسلم ، ولا يرده مؤمن ، ولكن هذا ليس من قبيل الصناعات وإنما هذا عن مشيئة رب الأرض والسموات ، واختياره وفعله ، كما روي عن حيوة بن شريح المصري ، رحمه الله ، أنه سأله سائل ، فلم يكن عنده ما يعطيه ، ورأى ضرورته ، فأخذ حصاة من الأرض فأجالها في كفه ، ثم ألقاها إلى ذلك السائل فإذا هي ذهب أحمر . والأحاديث والآثار [ في هذا ] كثيرة جدا يطول ذكرها .

📚 Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Qashash; 78

Senin, 14 November 2016

JANGAN TERTIPU SELOGAN ANTI MADZHAB

Mengikuti Imam Madzhab, hal itu bukan berarti kita meninggalkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Sebab Imam madzhab itu bukan saingan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam atau menggantikan posisi Beliau.
Para ulama yang mengikuti Madzhab Syafi’i seperti Imam al-Bukhari, al-Hakim, al-Daraquthni, al-Baihaqi, al-Nawawi, Ibnu Hajar, Ibnu Katsir dan lain-lain, berkeyakinan bahwa Imam Syafi’i lebih mengerti dari pada mereka terhadap makna-makna al-Qur’an dan hadits Rasulullah secara menyeluruh. Ketika mereka mengikuti Syafi’i, bukan berarti meninggalkan al-Qur’an dan Sunnah. Akan tetapi mengikuti al-Qur’an dan Sunnah sesuai dengan pemahaman orang yang lebih memahami, yaitu Imam al-Syafi’i.

Silahkan kita baca Tafsir Ibnu Katsir banyak sekali di kutib pendapat-pendapat para imam Madzhab. Jika orang yang mendapat julukan Al Hafidz mereka masih mengikuti Madzhab, apalagi kita yang minim sekali dari pengetahuan tentang agama, tentulah pilihan bermadzhab adalah pilihan terbaik bagi kita yang awam, taqlid kepada Madzhab itu sesuai perintah Al-Quran

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (QS: An-Nahl: 43)

Mengikuti madzhab juga sesuai perintah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku diatas kesesatan. Dan tangan Allah bersama al jama’ah. Barangsiapa yang menyimpang, maka ia menyimpang ke neraka“. (HR. Tirmidzi).

Coba kita perhatikan mayoritas Ummat Islam di dunia saat ini adalah moyoritas dari mereka adalah yang merujuk kepada 4 madzhab yaitu : Maliki,Hanafi,Syafi'i dan Hanbali.

والله المستعان.....

KEMULIAAN SANTRI MESKIPUN TIDAK MENDAPATKAN ILMU

Bismillahirrahmanirrahim...

Dinukil dari kitab Tambihul Gofilin karangan Abul Laist As Samarqondy :
Dikatakan bahwa seseorang yang telah sampai kepada orang yang alim dan duduk bersamanya tetapi dia tidak mampu menghafalakan ilmu, maka orang tersebut mendapatkan tujuh kemuliaan :

1. mendapatkan keutamaan orang-orang yang belajar.

2. selama masih duduk bersama orang alim maka dia tercegah dari melakukan dosa dan kesalahan.

3. ketika keluar dari rumahnya maka rahmat turun kepadanya.

4. ketika dia duduk disamping orang alim kemudian rahmat turun kepada mereka maka dia pun mendapatkan rahmat sebab berkah mereka.

5. selama masih mendengarkan maka ditulis kebaikan baginya.

6. mereka dikepung malaikat dengan sayap-sayapnya dan orang tersebut juga bersama mereka

7. setiap langkah kakinya yang diangkat dan diletakkan maka menjadi penghapus bagi dosa-dosa, pengangkat derajat dan tambahan kebaikan baginya.

Kemudian Allah memuliakannya lagi dengan enam kemuliaan yang lainnya:

1. Allah memuliakannya dengan cintanya melihat majlisnya ulama'

2. setiap orang yg mengikuti mereka (ulama') maka baginya pahala sebagaimana pahala mereka tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka.

3. jika salah seorang diantara mereka diampuni maka bisa memberikan syafaat kepadanya.

4. hatinya menjadi dingin dari majlisnya orang-orang fasik.

5. masuk kedalam jalannya para pelajar dan orang-orang sholih.

6. menegakkan perintah Allah ta'ala.

" Ini semua adalah bagi orang yang tidak menghafal ilmu sedikitpun, adapun bagi orang yang menghafal ilmu maka baginya kemuliaan yang berlipat ganda". Wallohu a'lam


تنبيه الغافلين  أبو الليث السمرقندي.

يُقَالُ مَنِ انْتَهَى إِلَى الْعَالِمِ، وَجَلَسَ مَعَهُ، وَلَا يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يَحْفَظَ الْعِلْمَ، فَلَهُ سَبْعُ كَرَامَاتٍ

أَوَّلُهَا: يَنَالُ فَضْلَ الْمُتَعَلِّمِينَ.
وَالثَّانِي: مَا دَامَ جَالِسًا عِنْدَهُ كَانَ مَحْبُوسًا عَنِ الذُّنُوبِ وَالْخَطَأِ.
وَالثَّالِثُ: إِذَا خَرَجَ مِنْ مَنْزِلِهِ تَنْزِلُ عَلَيْهِ الرَّحْمَة
وَالرَّابِعُ: إِذَا جَلَسَ عِنْدَهُ، فَتَنْزِلُ عَلَيْهِمُ الرَّحْمَةُ، فَتُصِيبُهُ بِبَرَكَتِهِمْ.
وَالْخَامِسُ: مَا دَامَ مُسْتَمِعًا تُكْتَبُ لَهُ الْحَسَنَةُ.
وَالسَّادِسُ: تَحُفُّ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا رِضًا وَهُوَ فِيهِمْ.
وَالسَّابِعُ: كُلُّ قَدَمٍ يَرْفَعُهُ، وَيَضَعُهُ يَكُونُ كَفَّارَةً لِلذُّنُوبِ، وَرَفْعًا لِلدَّرَجَاتِ لَهُ، وَزِيَادَةً فِي الْحَسَنَاتِ

ثُمَّ يُكْرِمُهُ اللَّهُ تَعَالَى بِسِتِّ كَرَامَاتٍ أُخْرَى:

أَوَّلُهَا: يُكْرِمُهُ بِحُبِّ شُهُودِ مَجْلِسِ الْعُلَمَاءِ
الثَّانِي: كُلُّ مَنْ يَقْتَدِي بِهِمْ، فَلَهُ مِثْلُ أُجُورِهِمْ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ.
وَالثَّالِثُ لَوْ غَفَرَ لِوَاحِدٍ مِنْهُمْ يَشْفَعُ لَهُ.
وَالرَّابِعُ: يُبَرِّدُ قَلْبَهُ مِنْ مَجْلِسِ الْفُسَّاقِ.
وَالْخَامِسُ: يَدْخُلُ فِي طَرِيقِ الْمُتَعَلِّمِينَ وَالصَّالِحِينَ.
وَالسَّادِسُ: يُقِيمُ أَمْرَ اللَّهِ تَعَالَى

هَذَا لِمَنْ لَمْ يَحْفَظْ شَيْئًا، وَأَمَّا الَّذِي يَحْفَظُ فَلَهُ أَضْعَافٌ مُضَاعَفَةٌ

Sabtu, 12 November 2016

PUASA RAJAB MENURUT MADZHAB 4

Pendapat para ulama empat madzhab tentang puasa Rajab :

✅ Madzhab Hanafi

Dalam al-Fatawa al-Hindiyyah (1/202) disebutkan:

في الفتاوي الهندية 1/202 : ( المرغوبات من الصيام أنواع ) أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء ) اه

“Macam-macam puasa yang disunnahkan adalah banyak macamnya. Pertama, puasa bulan Muharram, kedua puasa bulan Rajab, ketiga, puasa bulan Sya’ban dan hari Asyura.”

✅ Madzhab Maliki

Dalam kitab Syarh al-Kharsyi ‘ala Mukhtashar Khalil (2/241), ketika menjelaskan puasa yang disunnahkan, al-Kharsyi berkata:

(والمحرم ورجب وشعبان ) يعني : أنه يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم , ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم ) اه وفي الحاشية عليه : ( قوله : ورجب ) , بل يندب صوم بقية الحرم الأربعة وأفضلها المحرم فرجب فذو القعدة فالحجة ) اه

“Muharram, Rajab dan Sya’ban. Yakni, disunnahkan berpuasa pada bulan Muharram – bulan haram pertama -, dan Rajab – bulan haram yang menyendiri.” Dalam catatan pinggirnya: “Maksud perkataan pengaram, bulan Rajab, bahkan disunnahkan berpuasa pada semua bulan-bulan haram yang empat, yang paling utama bulan Muharram, lalu Rajab, lalu Dzul Qa’dah, lalu Dzul Hijjah.”

Pernyataan serupa bisa dilihat pula dalam kitab al-Fawakih al-Dawani (2/272), Kifayah al-Thalib al-Rabbani (2/407), Syarh al-Dardir ‘ala Khalil (1/513) dan al-Taj wa al-Iklil (3/220).

✅ Madzhab Syafi’i

Imam al-Nawawi berkata dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (6/439),

قال الإمام النووي في المجموع 6/439 : ( قال أصحابنا : ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم , وهي ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب , وأفضلها المحرم , قال الروياني في البحر : أفضلها رجب , وهذا غلط ; لحديث أبي هريرة الذي سنذكره إن شاء الله تعالى { أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ) اه

“Teman-teman kami (para ulama madzhab Syafi’i) berkata: “Di antara puasa yang disunnahkan adalah puasa bulan-bulan haram, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab, dan yang paling utama adalah Muharram. Al-Ruyani berkata dalam al-Bahr: “Yang paling utama adalah bulan Rajab”. Pendapat al-Ruyani ini keliru, karena hadits Abu Hurairah yang akan kami sebutkan berikut ini insya Allah (“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram.”)”.

Pernyataan serupa dapat dilihat pula dalam Asna al-Mathalib (1/433), Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah (2/53),  Mughni al-Muhtaj (2/187), Nihayah al-Muhtaj (3/211) dan lain-lain.

✅ Madzhab Hanbali

Ibnu Qudamah al-Maqdisi berkata dalam kitab al-Mughni (3/53):

قال ابن قدامة في المغني 3/53 :( فصل : ويكره إفراد رجب بالصوم . قال أحمد : وإن صامه رجل , أفطر فيه يوما أو أياما , بقدر ما لا يصومه كله … قال أحمد : من كان يصوم السنة صامه , وإلا فلا يصومه متواليا , يفطر فيه ولا يشبهه برمضان ) اه

“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan ibadah puasa. Ahmad bin Hanbal berkata: “Apabila seseorang berpuasa Rajab, maka berbukalah dalam satu hari atau beberapa hari, sekiranya tidak berpuasa penuh satu bulan.” Ahmad bin Hanbal juga berkata: “Orang yang berpuasa satu tahun penuh, maka berpuasalah pula di bulan Rajab. Kalau tidak berpuasa penuh, maka janganlah berpuasa Rajab terus menerus, ia berbuka di dalamnya dan jangan menyerupakannya dengan bulan Ramadhan.”

Ibnu Muflih berkata dalam kitab al-Furu’ (3/118):

وفي الفروع لابن مفلح 3/118 : ( فصل : يكره إفراد رجب بالصوم نقل حنبل : يكره , ورواه عن عمر وابنه وأبي بكرة , قال أحمد : يروى فيه عن عمر أنه كان يضرب على صومه , وابن عباس قال : يصومه إلا يوما أو أياما … وتزول الكراهة بالفطر أو بصوم شهر آخر من السنة , قال صاحب المحرر : وإن لم يله .

“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa. Hanbal mengutip: “Makruh, dan meriwayatkan dari Umar, Ibnu Umar dan Abu Bakrah.” Ahmad berkata: “Memuku seseorang karena berpuasa Rajab”. Ibnu Abbas berkata: “Sunnah berpuasa Rajab, kecuali satu hari atau beberapa hari yang tidak berpuasa.” Kemakruhan puasa Rajab bisa hilang dengan berbuka (satu hari atau beberapa hari), atau dengan berpuasa pada bulan yang lain dalam tahun yang sama. Pengarang al-Muharrar berkata: “Meskipun bulan tersebut tidak bergandengan.”

والله أعلم....

📝 Di kutib dari tulisan Ustadz Idrus Ramli

KETEGASAN DAN KELEMBUTAN SAHABAT UMAR

Sayyidina Umar bin Khattab adalah orang yang pertama kali di juluki dengan gelar amirul mukminin, dan juga diberi Kun-yah(julukan yang bagus) oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yaitu Abu-hafsin/singa, sebab Nabi Shollallohu alaihi wasallam Melihat sifat tegas dan berani didalam diri sayyidina Umar, Nabi juga memberi julukan Al-Faruq kepada sayyidina Umar karena beliau bisa memisahkan antara yang haq dan bathil, sayyidina Umar adalah sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yang pertama kali berani secara terang-terangan dengan keislamannya

Sebab-sebab masuk islamnya sayyidina Umar adalah berkat doa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam : ya Allah muliakan islam dengan salah satu laki-laki yang engkau cintai di antara kedua hambamu: yaitu Umar bin Khattab atau Amr bin Hisyam/Abu jahal.

Keesokan harinya datanglah sayyidina Umar kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan saat itu Nabi shollallohu alaihi wasallam bersama para sahabat-sahabatnya lalu sayyidina Umar mengucapkan dua kalimat syahadat, maka bertakbir orang-orang muslim yang mendengar syahadatnya sayyidina Umar karena senang dengan kejadian tersebut.

Sayyidina Umar adalah termasuk sahabat yang dijamin Masuk surga oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam

Sayyidina Umar adalah paling utama dan paling mulianya sahabat setelah Sayyidina Abu bakar, para sahabat sepakat atas luasnya ilmu beliau, atas kezuhudan dan ketawadhuan sayyidina Umar, beliau sangat sayang, rahmat kepada orang-orang muslim, beliau sangat perhatian dengan kebutuhan, kemaslahatan umat islam.

Diantara bentuk perhatian sayyidina Umar kepada rakyatnya beliau selalu membawakan air dan kebutuhan rumah tangga pada waktu malam hari  kepada rakyatnya yang sedang sakit berkepanjangan, kepada orang-orang yang sudah lanjut usia, dan beliau  perhatian juga kepada wanita-wanita yang ditinggal oleh suaminya sebab menjalankan tugas jihad, beliau selalu bertanya kepada mereka "apakah kalian butuhkan ?" Maka wanita-wanita tersebut mengutus budak-budaknya untuk pergi bersama sayyidina Umar, kemudian beliau membelikan apa yang dibutuhkan oleh wanita-wanita tersebut, sedangkan wanita yang tidak mempunyai budak maka sayyidina Umar sendiri yang membeli dan membawakanNya ke rumah mereka yang membutuhkan.

Sayyidina Umar sangatlah tegas dan berani, tapi ketegasan dan keberaniannya tidak melupakan beliau dari bergurau, bercanda dengan keluarganya, dikisahkan bahwasannya salah satu staf beliau masuk kedalam rumah sayyidina Umar dan dia mendapatkan sayyidina Umar sedang terlentang sedangkan anak-anak sayyidina Umar sedang asyik bermain diatas perut sayyidina Umar, maka staf tersebut mengingkari dan tidak senang dengan kejadian tersebut, lalu sayyidina Umar bertanya kepada stafnya : "bagaimana perilaku kamu dengan keluarga kamu ?" Staf menjawab : "oh , kalau aku berbeda dengan kamu wahai amirul-mukminin, jika aku masuk rumah maka yang asalnya berbicara langsung diam karena takut melihat aku." sayyidina Umar berkata: "jika demikian mulai sekarang kamu saya pecat, sebab kamu tidak memiliki belas kasih kepada keluarga kamu, lantas bagaimana mungkin kamu akan berbelas kasih kepada umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam ."

Di kutib dari kitab  Al-jawahir Al-lu'luiyyah.

Banyak Shalawat Tapi Tidak Mendapat Syafaat

Manusia pertama-tama yang diberi wewenang oleh Allah  memberi syafa'at untuk menolong umatnya kelak dihari kiamat adalah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Imam Al-Busiri dalam kubahan syairnya berkata:
Wahai makhluk paling mulia, tiada orang tempat perlindungan hamba
Selain engkau baginda, dikala huru-hara kiamat melanda semua manusia.

Syair tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surat Ad-dhuha yang artinya :
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.(Qs Ad-dhuha: 5)

Di riwayatkan dari Atha' yang bersumber dari Ibnu Abbas, ia berkata : yang dimaksud pemberian Allah dalam ayat tersebut adalah Allah memberi izin kepada Nabi Muhammad untuk memberi syafa'at kepada umatnya sampai beliau puas.

Mari kita perbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad agar kita mendapatkan syafaat beliau kelak di negeri akhirat.

Di dalam hadis-hadis tentang keutamaan shalawat di antaranya Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka aku akan memberinya syafa'at pada hari kiamat. (HR. Ibnu Syahin ).

Nabi Muhammad bersabda:
Barangsiapa yang paling banyak bershalawat atasku,maka ia adalah orang yang paling dekat kedudukannya (disurga) denganku (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Kubra)

Dari Abdullah ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah bersabda:
Orang yang paling berhak mendapat syafa'atku kelak di hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca salawat untukku. (HR. At-Tirmidzi )

Tapi ternyata, Ada manusia yang sewaktu di dunia rajin membaca shalawat namun di akhirat tidak mendapatkan syafa'at !!
siapakah manusia tersebut ?

Manusia yang rajin bershalawat namun tidak mendapat syafa'at salah satunya yaitu manusia yang meninggalkan kewajiban shalat, walaupun dia banyak-banyak bersholawat kepada Nabi Muhammad tapi kalau dia meninggalkan shalat maka dia tidak akan mendapatkan syafa'at dari Nabi Muhammad

Allah berfirman : "tidak akan mendapatkan pertolongan/syafa'at  kecuali  manusia yang telah mengadakan perjanjian dengan Allah"

Mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah.
(Qs: Maryam; 87)

Perjanjian yang dimaksud dalam ayat tersebut diantaranya adalah shalat lima waktu.

Disebutkan didalam kitab Arbaur Rosaail sesungguhnya Malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad  dan berkata :

"Wahai Muhammad, orang yang meninggalkan shalat, tidak ada bagian untuk dia dari bagian-bagianmu dan dia tidak mendapatkan syafa'atmu bahkan dia dikeluarkan dari golongan umat-Mu"

والله أعلم....

Sabtu, 08 Oktober 2016

UCAPAN SALAM DAN HUKUMNYA

Sering kali kita mengucapkan salam entah kita tujukan kepada teman kita, keluarga atau kepada saudara kita, entah dengan menggunakan shighot syar'i (menurut islam) ataupun dengan ucapan "selamat pagi, siang, malam, shobahul khoir dll"
Baiklah... Mari kita kaji sebenarnya apa yang dimaksud dengan salam?  Bagaimana hukum mengucapkan salam dan menjawabnya? Bagaimana mengucapkan shighot salam yang dianggap syar'i?

A. Makna Salam
Salam adalah mendoakan selamat. Adapun mengucapkan salam kepada orang lain berarti mendoakan selamat kepada orang lain, Begitu juga menjawab salam yaitu mendoakan selamat kepada orang yang memberikan salam.

Adapun Manfaat dari semua itu adalah sebagai pertanda kerukunan dan persaudaraan antara seseorang yang mengucapkan salam dengan orang yang menjawab salam. Sebagaimana sabda Rosululloh "As-Salamu tahiyyatun Li Millatina" Ay Sababun Li Baqooil Ulfati Bayna Ahlihaa

B. Hukum Mengucapkan Salam Dan Menjawabnya
Hukum memulai mengucapkan salam kepada orang lain adalah sunnah. Hal ini berdasarkan dengan dalil Al-Quran diantaranya; " Wa idzaa Chuyyiitum Bitachiyyatin Fa Chayyuu Bi Achsani Minhaa Aw Rudduuhaa" dan Hadits Nabi " Amaronaa Rosululloh Shallallahu 'Alaihi Wasallam Bi Sab'in; Bi 'iyadatil Mariidli, Wat tibaa'il Janaaizi, Wa Tasymiyatil 'Athisi, Wa Nashrid dlo'ifi, Wa 'Aunil Madzlumi, Wa Ifsyaais Salami, Wa Ibrooril Qosami"

Hukum kesunahan tersebut jika memang ketika mengucapkan salam tidak didahului dengan kalam yang lain. Apabila didahului dengan kalam (bicara dulu baru salam)  maka hukumnya tidak sunnah lagi dan bagi yang mendengarnya tidak diwajibkan untuk menjawab salam. Hal ini sesuai dengan sabda Rosul: "Man Bada_a Bil Kalaami Qoblas Salaami Falaa Tujiibuuhu"

Adapun hukum menjawab salam adalah wajib, meskipun demikian, memulai mengucapkan salam lebih utama daripada menjawab salam karena hal ini merupakan pengecualian dari kaidah "Al-fardlu Afdlolu Min An-Nafli"

* Perincian Hukum Salam Dan Menjawabnya
- Salamnya Laki-laki kepada Laki-laki (Sunnah dan wajib menjawabnya)
- Salamnya perempuan kepada perempuan (Sunnah dan wajib menjawabnya)
- Salamnya wanita tua kepada laki-laki yang bukan mahrom (Sunnah dan wajib menjawabnya)
- Salamnya laki-laki kepada perempuan mahrom (Sunnah dan wajib menjawabnya)
- Salamnya laki-laki kepada perempuan yang bukan mahrom (Makruh dan haram menjawabnya)

* Kondisi Yang Tidak Wajib Menjawab Salam Yaitu Pada Waktu:
- Sholat
- Makan
- Minum
- Baca Al-Quran
- Berdoa
- Dzikir
- Khutbah
- Talbiyyah
- Buang Hajat
- Iqomah
- Adzan
- Jima'
- Memutuskan suatu permasalahan
- Di Kamar mandi
- Yang memberikan Salam Anak kecil, orang mabuk, Gadis Yang dikhawatirkan menimbulkan Fitnah, Orang Fasiq, Orang Yang mengantuk, orang yang Tidur, orang Gila

C. Shighot Salam
Adapun shighot salam yang termasuk hukum sunnah dan wajib dijawab adalah dengan menggunakan shighot yang dianggap syar'i, diantaranya ialah "Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh" Atau "Salaamun 'Alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh"

Sedangkan untuk ucapan salam yang selain itu seperti ; selamat pagi, siang, malam, shobahul khoir atau menyingkat salam dengan Ass, Askum dll yang bukan termasuk shighot yang syar’i maka hukumnya tidak disunnahkan dan tidak wajib menjawabnya.

Wallahu A'lam...

====== Al-maraji' ======
1. Al - Adzkar An-Nawawi
2. Tanqihul Qaul
3. Manhaj Dzawin nazhor
4. Sab'ah Kutub Mufidah

#Nong_Ji_Nong_roo

Kamis, 06 Oktober 2016

Imam Nawawi Banten Membahas Kenduri Arwah (Selamatan) 40 Hari

Siapa yang tidak mengenal Imam Nawawi al-Jawi al-Banteni (w. 1897 M), ulama hebat dari Nusantara yang telah diakui kehebatannya oleh ulama-ulama Arab secara ittifaq. Bahkan karangan beliau melampaui 40 kitab berbahasa Arab yang fasih, sampai kadang2 orang Arab tak percaya beliau adalah orang Sunda Banten asli. 

Beliau berpendapat bahwa bersedekah untuk dihadiahkan kepada mayyit adalah dituntut syariat. Ia tidak terkait sebanyak 7 hari, atau lebih atau kurang. Bahkan menurut beliau, menetapkan 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari hanyalah adat yang boleh dilakukan sebagaimana yang difatwakan Shaikh Sayyid Ahmad Dahlan (w. 1886 M).
Maka tidak ada masalah juga membuat acara haul memperingati kewafatan seseorang pada setiap tahunnya! Tetapi memberi makan pada hari kebumian hukumnya makruh kecuali kalau ia adalah harta anak yatim (kecil yang tidak mentasarufkan harta tersebut), maka haram.
[Nihayah al-Zayn, 275]

Ketahuilah, tidak ada yang lebih arif dari orang yang berasal dari tempat suatu perkara itu berlaku.
Nah di sini ada Imam Nawawi al-Jawi dari Banten, Nusantara yang berbicara, sudah tentu ketika itu dia sudah menimbang fiqh nawazil dan konteks ketika memberi fatwa. Maka sudah seharusnya fatwa beliau dijadikan rujukan, bukan dari fatwa ulama yang tidak mengetahui situasi sebuah daerah tersebut, yang sedikit sedikit menghukumi Haram bahkan yang lebih ekstrim lagi mereka berani menghukumi kafir bagi yang melakukannya padahal yang melakukan adalah orang islam.  Na'udzubillah min Dzalik...

Wallahu a'lam....

#Nong_Ji_Nong_roo

Kamis, 29 September 2016

رسالة أهل السنة والجماعة تأليف العلامة الشيخ محمد هاشم أشعري


رِسَالَةُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ

فِيْ حَدِيْثِ الْمَوتَى وَأَشْرَاطِ السَّاعَةِ وَبَيَانِ

مَفهُوْمِ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ

تَأْلِيْفُ

الْعَلَّامَةِ الشَّيْخِ مُحَمَّد هَاشِمْ أَشْعَرِي

اَلرَّئِيْسِ الْأَكْبَرِ لِجَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ

عَفَا اللهُ عَنْهُ وَعَنْ وَالِدَيْهِ وَعَنْ مَشَايِخِهِ وَعَنْ جَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْن

آمِينْ

مُقَدِّمَةٌ وَتَمْهِيْدٌ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

حَمْدًا وَتَمْجِيْدًا لِمَنْ قَالَ فِيْ كِتَابِهِ الْمُبِيْنِ، وَهُوَ أَصْدَقُ الْقَائِلِيْنَ، ) هُوَ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ)، صَلَاةً وَتَسْلِيْمًا عَلَى سَيِّدِنَا وَشَفِيْعِنَا وَوَسِيْلَتِنَا إِلَى رَبِّنَا مُحَمَّدٍ اَلْقَائِلِ: {أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثَ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ،وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ}، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِ، صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ مَا اخْتَلَفَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ.

وَبَعْدُ، فَهَذَا كِتَابٌ جَلِيْلٌ يَحْتَوِيْ عَلَى مَقَاصِدَ مُفِيْدَةٍ وَمَبَاحِثَ عَدِيْدَةٍ، تَنْفَعُ الْمُسْلِمِيْنَ الْمُحْتَاجِيْنَ إِلَى تَحْقِيْقِ الْعَقَائِدِ الدِّيْنِيَّةِ، وَإِلَى الْاِجْتِمَاعِ بِالْفِرْقَةِ النَّاجِيَةِ الَّذِيْنَ هُمْ أَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ، رَدَّ فِيْهِ مُؤَلِّفُهُ عَلَى ضَلَالَاتِ الْمُبْتَدِعِيْنَ الْكَاذِبِيْنَ، وَصَرَّحَ فِيْهِ شُبُهَاتِ الْمُلْحِدِيْنَ الضَّالِّيْنَ.

فَهُوَ إِذًا حُجَّةٌ وَبُرْهَانٌ، وَتَوْضِيْحٌ وَبَيَانٌ، فِيْهِ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِزَّةٌ وَكَرَامَةٌ، وَلَهُمْ فِيْهِ نَجَاةٌ وَسَلَامَةٌ، إِذْ حَقَّقَ فِيْهِ مُؤَلِّفُهُ الْعَقَائِدَ الصَّحِيْحَةَ عَلَى طَرِيْقَةِ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ.

وَمَعْشَرُ الْمُسْلِمِيْنَ الْيَوْمَ أَشَدُّ حَاجَةً إِلَى ذَلِكَ، وَقَدْ اِخْتَلَطَ فِيهِمْ اَلْأَفَاضِلُ بِالْأَرَاذِلِ، وَالْتَبَسَ عَلَيْهِمْ اَلْحَقُّ بِالْبَاطِلِ، وَتَصَدَّرَ لِلْفَتْوَى كُلُّ جَاهِلٍ، مِمَّنْ يَقْصُرُ إِدْرَاكُهُ عَنْ فَهْمِ كِتَابِ اللهِ تَعَالَى وَسُنَّةِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَاءَ الْكِتَابُ بِالْإِيْضَاحِ وَالتَّدْقِيقِ، بَعِيْدًا عَنِ التَّلبِيْسِ وَالتَّزْوِيْقِ، لِيَبْتَعِدُوْا عَنْ مَوَاقِعِ الْجَهْلِ وَالضَّلَالِ، وَيَكُوْنُوْا مُوَفَّقِيْنَ فِي الْأَقْوَالِ وَالْأَفْعَالِ.

وَكَيْفَ لَا، وَقَدْ كَانَ مُؤَلِّفُهُ الْعَلَّامَةُ الشَّيْخُ مُحَمَّدْ هَاشِمْ أَشْعَرِي رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى مِنْ أَكَابِرِ عُلَمَاءِ إِنْدُوْنِيْسِيَا وَمِنْ مُؤَسِّسِيْ جَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ، وَهِيَ جَمْعِيَّةٌ مَعْرُوفَةٌ بِقُوَّةِ تَمَسُّكِهِمْ بِسُنَّةِ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ وَشِدَّةِ اعْتِمَادِهِمْ عَلَى خِطَّةِ أَسْلَافِهِمْ اَلصَّالِحِيْنَ.

فَجَزَى اللهُ تَعَالَى مُؤَلِّفَهُ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَغَفَرَ لَهُ وَلِأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا، وَنَفَعَ بِهِ وَبِعُلُوْمِهِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَجَعَلَ عَمَلَهُ مِنْ إِحْيَاءِ سُنَّةِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ. هَذَا، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

تبوئرنج، 1 رجب 1418

كتبه سبط المؤلف

محمد عصام حاذق

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ للهِ شُكْرًا عَلَى نَوَالِهِ, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَﺁلِهِ, وَبَعْدُ, فَهَذَا كِتَابٌ أَوْدَعْتُ فِيْهِ شَيْئًا مِنْ حَدِيْثِ الْمَوْتَى وَأَشْرَاطِ السَّاعَةِ, وَشَيْئًا مِنَ الْكَلَامِ عَلَى بَيَانِ السُّنَّةِ وَالْبِدْعَةِ, وَشَيْئًا مِنَ الْأَحَادِيْثِ بِقَصْدِ النَّصِيْحَةِ, وَالَى اللهِ الْكَرِيْمِ أَمُدُّ اَكُفَّ الْاِبْتِهَالِ, أَنْ يَنْفَعَ بِهِ نَفْسِيْ وَأَمْثَالِيْ مِنَ الْجُهَّالِ, وَأَنْ يَجْعَلَ عَمَلِيْ خَالِصًا لِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ, إِنَّهُ جَوَادٌ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ, وَهَذَا أَوَانُ الشُّرُوْعِ فِي الْمَقْصُوْدِ, بِعَوْنِ الْمَلِكِ الْمَعْبُوْدِ .

فَصْلٌ فِيْ بَيَانِ السُّنَّةِ وَالْبِدْعَةِ

اَلسُّنَّةُ بِالضَّمِّ وَالتَّشْدِيْدِ كَمَا قَالَ أَبُو الْبَقَاءِ فِيْ كُلِّيَّتِهِ : لُغَةً اَلطَّرِيْقَةُ وَلَوْ غَيْرَ مَرْضِيَّةٍ. وَشَرْعًا اِسْمٌ لِلطَّرِيْقَةِ الْمَرْضِيَّةِ الْمَسْلُوْكَةِ فِي الدِّيْنِ سَلَكَهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَوْ غَيْرُهُ مِمَّنْ عُلِمَ فِي الدِّيْنِ كَالصَّحَابَةِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ مِنْ بَعْدِيْ. وَعُرْفًا مَا وَاظَبَ عَلَيْه مُقْتَدًى نَبِيًّا كَانَ اَوْ وَلِيًّا. وَالسُّنِّيُّ مَنْسُوْبٌ اِلَى السُّنَّةِ حُذِفَ التَّاءُ لِلنِّسْبَةِ.

وَالْبِدْعَةُ كَمَا قَالَ الشَّيْخُ زَرُوْقٌ فِيْ عُدَّةِ الْمُرِيْدِ : شَرْعًا إِحْدَاثُ اَمْرٍ فِي الدِّيْنِ يُشْبِهُ اَنْ يَكُوْنَ مِنْهُ وَلَيْسَ مِنْهُ سَوَاءٌ كَانَ بِالصُّوْرَةِ اَوْ بِالْحَقِيْقَةِ. لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أَحْدَثَ فِيْ اَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ. وَقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَكُلُّ مُحْدَثٍ بِدْعَةٌ.

وَقَدْ بَيَّنَ الْعُلَمَاءُ رَحِمَهُمُ اللهُ أَنَّ الْمَعْنَى فِي الْحَدِيْثَيْنِ الْمَذْكُوْرَيْنِ رَاجِعٌ لِتَغْيِيْرِ الْحُكْمِ بِاعْتِقَادِ مَا لَيْسَ بِقُرْبَةٍ قُرْبَةً لَا مُطْلَقِ الْإِحْدَاثِ, اِذْ قَدْ تَنَاوَلَتْهُ الشَّرِيْعَةُ بِأُصُوْلِهَا فَيَكُوْنُ رَاجِعًا اِلَيْهَا اَوْ بِفُرُوْعِهَا فَيَكُوْنُ مَقِيْسًا عَلَيْهَا.

قَالَ: وَمَوَازِيْنُهَا ثَلَاثَةٌ:

(اَلْأَوَّلُ) أَنْ يُنْظَرَ فِي الْأَمرِ الْمُحْدَثِ، فَإِنْ شَهِدَ لَهُ مُعْظَمُ الشَّرِيْعَة وَأَصْلُهَا فَلَيْسَ ببدْعَةٍ، وَإِنْ كَانَ مِمَّا يَأْبَى ذَلِكَ بِكُلِّ وَجْهٍ فَهُوَ بَاطِلٌ وَضَلَالٌ، وَإِنْ كَانَ مِمَّا تَرَاجَعَتْ فِيْهِ الْأَدِلَّةُ وَتَنَاوَلَتْهُ الشُّبْهَةُ وَاسْتَوَتْ فِيْهِ الْوُجُوْهُ اُعْتُبرَتْ وُجُوْهُهُ، فَمَا تَرَجَّحَ مِنْ ذَلِكَ رُجِعَتْ إِلَيْهِ.

(اَلْمِيْزَانُ الثَّانِيْ) اِعْتِبَارُ قَوِاعِدِ الْأَئِمَّةِ وَسَلَفِ الْأُمَّةِ الْعَامِلِيْنَ بِطَرِيْقِ السُّنَّةِ، فَمَا خَالَفَهَا بِكُلِّ وَجْهٍ فَلَا عِبْرَةَ بِهِ، وَمَا وَافَقَ أُصُوْلَهُمْ فَهُوَ حَقٌّ وَإِنْ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ فَرْعًا وَأَصْلًا، فَكُلٌّ يَتْبَعُ أَصْلَهُ وَدَلِيْلَهُ، وَقَدْ وَقَعَ مِنْ قَوَاعِدِهِمْ أَنَّ مَا عَمِلَ بِهِ السَّلَفُ وَتَبِعَهُمْ اَلْخَلَفُ لَا يَصِحُّ أَنْ يَكُوْنَ بِدْعَةً وَلَا مَذْمُوْمًا، وَمَا تَرَكُوْهُ بِكُلِّ وَجْهٍ وَاضِحٍ لَا يَصِحُّ أَنْ يَكُوْنَ سُنَّةً وَلَا مَحْمُوْدًا، وَمَا أَثْبَتُوْا أَصْلَهُ وَلَمْ يَرِدْ عَنْهُمْ فِعْلُهُ فَقَالَ مَالِكٌ بِدْعَةٌ لِأَنَّهُمْ لَمْ يَتْرُكُوْهُ إِلَّا لِأَمْرٍ عِنْدَهُمْ فِيْهِ. وَقَالَ الشَّافِعِيُّ لَيْسَ بِبِدْعَةٍ وَإنْ لَمْ يَعْمَلْ بِهِ السَّلَفُ لِأَنَّ تَرْكَهُمْ لِلْعَمَلِ بِهِ قَدْ يَكُوْنُ لِعُذْرٍ قَامَ بِهِمْ فِي الْوَقْتِ أَوْ لِمَا هُوَ أَفْضَلُ مِنْهُ، وَالْأَحْكَامُ مَأْخُوْذَةٌ مِنَ الشَّارِعِ وَقَدْ أَثْبَتَهُ. وَاخْتَلَفُوْا أَيْضًا فِيْمَا لَمْ يَرِدْ لَهُ مِنَ السُّنَّةِ مُعَارِضٌ وَلَا شُبْهَةٌ، فَقَالَ مَالِكٌ بِدْعَةٌ، وَقَالَ الشَّافِعِيُّ لَيْسَ بِبِدْعَةٍ، وَاسْتَنَدَ لِحَديْثِ {مَا تَرَكْتُهُ لَكُمْ فَهُوَ عَفْوٌ}، قَالَ وَعَلَى هَذَا اِخْتِلَافُهُمْ فِيْ ضَرْبِ الْإِدَارَةِ وَالذِّكْرِ بِالْجَهْرِ وَالْجَمْعِ وَالدُّعَاء، إِذْ وَرَدَ فِي الْحَدِيْثِ اَلتَّرْغِيْبُ فِيْهِ وَلَمْ يَرِدْ عَنِ السَّلَفِ فِعْلُهُ. ثُمَّ كُلُّ قَائِلٍ لَا يَكُوْنُ مُبْتَدِعًا عِنْدَ الْقَائِلِ بِمُقَابِلِهِ لِحُكْمِهِ بِمَا أَدَّاهُ اِجْتِهَادُهُ الَّذيْ لَا يَجُوْزُ تَعَدِّيْهِ، وَلَا يَصحُّ لَهُ الْقَوْلُ بِبُطْلَانِ مُقَابِلِهِ لِقِيَامِ شُبْهَتِهِ، وَلَوْ قِيْلَ بِذَلِكَ لَأَدَّى إِلَى تَبْدِيْعِ الْأُمَّةِ كُلِّهَا، وَقَدْ عُرِفَ أَنَّ حُكْمَ اللهِ تَعَالَى فِيْ مُجْتَهِدِ الْفُرُوْعِ مَا أَدَّاهُ إِلَيْهِ اِجْتِهَادُهُ، سَوَاءٌ قُلْنَا اَلْمُصِيْبُ وَاحِدٌ أَوْ مُتَعَدِّدٌ، وَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ: {لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ اَلْعَصْرَ إِلَّا فِيْ بَنِي قُرَيْظَةَ فَأَدْرَكَهُمْ الْعَصْرُ فِي الطَّرِيْقِ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ: أُمِرْنَا بِالعَجَلَةِ، وَصَلَّوْا فِيْ الطَرِيْقِ، وَقَالَ آخَرُوْنَ أُمِرْنَا بِالصَلَاةِ هُنَاكَ، فَأَخَّرُوْا، وَلَمْ يَعِبْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ}، فَدَلَّ ذَلِكَ عَلَى صِحَّةِ الْعَمَلِ بِمَا فَهِمَ مِنَ الشَّارِعِ إِذَا لَمْ يَكُنْ عَنْ هَوًى.

(اَلْمِيْزَانُ الثَّالِثُ) مِيْزَانُ التَّمْيِيْزِ بِشَوَاهِدِ الْأَحْكَامِ وَهُوَ تَفْصِيْلِيٌّ يَنْقَسِمُ إِلَى أَقْسَامِ الشَّرِيْعَةِ السِّتَّةِ، أَعْنِيْ اَلْوُجُوْبَ وَالنَّدْبَ وَالتَّحْرِيْمَ وَالْكَرَاهَةَ وَخِلَافَ الْأَوْلَى وَالْإِبَاحَةَ، فَكُلُّ مَا اِنْحَازَ لِأَصْلٍ بِوَجْهٍ صَحِيْحٍ وَاضِحٍ لَا بُعْدَ فِيْهِ أُلْحِقَ بِهِ، وَمَا لَا فَهُوَ بِدْعَةٌ. وَعَلَى هَذَا الْمِيْزَانِ جَرَى كَثِيْرٌ مِنَ الْمُحَقِّقِيْنَ وَاعْتَبَرَهَا مِنْ حَيْثُ اللُّغَةُ لِلتَّقْرِيْبِ. وَاللهُ أَعْلَمُ.

ثُمَّ قَالَ: وَأَقْسَامُهَا ثَلَاثَةٌ، اَلْبِدَعُ الصَّرِيْحَةُ، وَهِيَ مَا أُثْبِتَتْ مِنْ غَيْرِ أَصْلٍ شَرْعِيٍّ فِيْ مُقَابَلَةِ مَا ثَبَتَ شَرْعًا مِنْ وَاجِبٍ أَوْ سُنَّةٍ أَوْ مَنْدُوْبٍ أَوْ غَيْرِهِ فَأَمَاتَتْ سُنَّةً أَوْ أَبْطَلَتْ حَقًّا، وَهَذِهِ شَرُّ الْبِدَعِ، وَإِنْ كَانَ لَهَا أَلْفُ مُسْتَنَدٍ مِنَ الْأُصُوْلِ أَوِ الْفُرُوْعِ فَلَا عِبْرَةَ بِهِ. اَلثَّانِيْ اَلْبدَعُ الْإِضَافِيَّةُ، وَهِيَ الَّتِيْ تُضَافُ لِأَمْرٍ لَوْ سُلِّمَ مِنْهَا لَمْ تَصِحَّ الْمُنَازَعَةُ فِيْ كَوْنِهِ سُنَّةً أَوْ غَيْرَ بِدْعَةٍ بِلَا خِلَافٍ أَوْ عَلَى خِلَافٍ مِمَّا تَقَدَّمَ. اَلثَّالثُ اَلْبِدَعُ الْخِلَافِيَّةُ، وَهِيَ اَلْمَبْنيَّةُ عَلَى أَصْلَيْنِ يَتَجَاذَبُهَا كُلٌّ مِنْهُمَا، فَمَنْ قَالَ بِهَذَا قَالَ: بِدْعَةٌ، وَمَنْ قَالَ بِمُقَابِلِهِ قَالَ: سُنَّةٌ، كَمَا تَقَدَّمَ فِيْ ضَرْبِ الْإِدَارَةِ وَذِكْرِ الْجَمَاعَةِ.

وَقَالَ الْعَلَّامَةُ مُحَمَّدٌ وَلِيُّ الدِّيْنِ اَلشِّبْثِيْرِيُّ فِيْ شَرْحِ الْأَرْبَعِيْنَ النَّوَوِيَّةِ عَلَى قَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أَحْدَثَ حَدَثًا اَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ 

وَدَخَلَ فِي الْحَدِيْثِ اَلْعُقُوْدُ الْفَاسِدَةُ, وَالْحُكْمُ مَعَ الْجَهْلِ وَالْجَوْرِ وَنَحْوُ ذَلِكَ مِمَّا لَا يُوَافِقُ الشَّرْعَ. وَخَرَجَ عَنْهُ مَا لَا يَخْرُجُ عَنْ دَلِيْلِ الشَّرْعِ كَالْمَسَائِلِ الْاِجْتِهَادِيَّةِ الَّتِيْ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اَدِلَّتِهَا رَابِطٌ اِلَّا ظَنُّ الْمُجْتَهِدِ وَكِتَابَةِ الْمُصْحَفِ وَتَحْرِيْرِ الْمَذَاهِبِ وَكُتُبِ النَّحْوِ وَالْحِسَابِ

وَلِذَا قَسَّمَ ابْنُ عَبْدِ السَّلَامِ اَلْحَوَادِثَ اِلَى الْأَحْكَامِ الْخَمْسَةِ فَقَالَ : اَلْبِدْعَةُ فِعْلُ مَالَمْ يُعْهَدْ فِيْ عَصْرِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاجِبَةً كَتَعَلُّمِ النَّحْوِ وَغَرِيْبِ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ مِمَّا يُتَوَقَّفُ فَهْمُ الشَّرِيْعَةِ عَلَيْهِ, وَمُحَرَّمَةً كَمَذْهَبِ الْقَدَرِيَّةِ وَالْجَبَرِيَّةِ وَالْمُجَسِّمَةِ, وَمَنْدُوْبَةً كَإِحْدَاثِ الرُّبُطِ وَالْمَدَارِسِ وَكُلِّ إِحْسَانٍ لَمْ يُعْهَدْ فِي الْعَصْرِ الْأَوَّلِ, وَمَكْرُوْهَةً كَزُخْرُفَةِ الْمَسَاجِدِ وَتَزْوِيْقِ الْمَصَاحِفِ, وَمُبَاحَةً كَالْمُصَافَحَةِ عَقِبَ صَلَاةِ الصُّبْحِ وَالْعَصْرِ وَالتَّوَسُّعِ فِي الْمَأْكَلِ وَالْمَشْرَبِ وَالْمَلْبَسِ وَغَيْرِ ذَلِكَ .

فَإِذَا عَرَفْتَ مَا ذُكِرَ تَعْلَمُ اَنَّ مَا قِيْلَ : إِنَّهُ بِدْعَةٌ, كَاتِّخَاذِ السُّبْحَةِ, وَالتَّلَفُّظِ بِالنِّيَّةِ, وَالتَّهْلِيْلِ عِنْدَ التَّصَدُّقِ عَنِ الْمَيِّتِ مَعَ عَدَمِ الْمَانِعِ عَنْهُ, وَزِيَارَةِ الْقُبُوْرِ وَنَحْوِ ذَلِكَ لَيْسَ بِبِدْعَةٍ

وَإِنَّ مَا أُحْدِثَ مِنْ أَخْذِ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْأَسْوَاقِ اللَّيْلِيَّةِ, وَاللَّعِبِ بِالْكُوْرَةِ وَغَيْرَ ذَلِكَ مِنْ شَرِّ الْبِدَعِ.

(فَصْلٌ) فِيْ بَيَانِ تَمَسُّكِ أَهْلِ جَاوَى بِمَذْهَبِ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ، وَبَيَانِ ابْتِدَاءِ ظُهُوْرِ الْبِدَعِ وَانْتِشَارِهَا فِيْ أَرْضِ جَاوَى، وَبَيَانِ أَنْوَاعِ الْمُبْتَدِعِيْنَ فِيْ هَذَا الزَّمَانِ

قَدْ كَانَ مُسْلِمُوا الْأَقْطَارِ الْجَاوِيَةِ فِي الْأَزْمَانِ السَّالِفَةِ الْخَالِيَةِ مُتَّفِقِي الْآرَاءِ وَالْمَذْهَبِ وَمُتَّحِدِي الْمَأْخَذِ وَالْمَشْرَبِ، فَكُلُّهُمْ فِي الْفِقْهِ عَلَى الْمَذْهَبِ النَّفِيْسِ مَذْهَبِ الْإِمَامِ مُحَمَّدِ بْنِ إِدْرِيْسَ، وَفِيْ أُصُوْلِ الدِّيْنِ عَلَى مَذْهَبِ الْإِمَامِ أَبِي الْحَسَنِ الْأَشَعَرِيِّ، وَفِي التَّصَوُّفِ عَلَى مَذْهَبِ الْإِمَامِ الْغَزَالِيِّ وَالْإِمَامِ أَبِي الْحَسَنِ الشَّاذِلِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ أَجْمَعِيْنَ

ثُمَّ إِنَّهُ حَدَثَ فِيْ عَامِ اَلْفٍ وَثَلَاثِمِائَةٍ وَثَلَاثِيْنَ أَحْزَابٌ مُتَنَوِّعَةٌ وَآرَاءٌ مُتَدَافِعَةٌ وَأَقْوَالٌ مُتَضَارِبَةٌ، وَرِجَالٌ مُتَجَاذِبَةٌ، فَمِنْهُمْ سَلَفِيُّوْنَ قَائِمُوْنَ عَلَى مَا عَلَيْهِ أَسْلَافُهُمْ مِنَ التَّمَذْهُبِ بِالْمَذْهَبِ الْمُعَيَّنِ وَالتَّمَسُّكِ بِالْكُتُبِ الْمُعْتَبَرَةِ الْمُتَدَاوِلَةِ، وَمَحَبَّةِ أَهْلِ الْبَيْتِ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ، وَالتَّبَرُّكِ بِهِمْ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا، وَزِيَارَةِ الْقُبُوْرِ وَتَلْقِيْنِ الْمَيِّتِ وَالصَّدَقَةِ عَنْهُ وَاعْتِقَادِ الشَّفَاعَةِ وَنَفْعِ الدُّعَاءِ وَالتَّوَسُّلِ وَغَيْرِ ذَلِكَ.

وَمِنْهُمْ فِرْقَةٌ يَتَّبِعُوْنَ رَأْيَ مُحَمَّدْ عَبْدُهْ وَرَشِيدْ رِضَا ، وَيَأْخُذُوْنَ مِنْ بِدْعَةِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ النَّجْدِيْ ، وَأَحْمَدَ بْنِ تَيْمِيَّةَ وَتِلْمِيْذَيْهِ ابْنِ الْقَيِّمِ وَعَبْدِ الْهَادِيْ

فَحَرَّمُوْا مَا أَجْمَعَ الْمُسْلِمُوْنَ عَلَى نَدْبِهِ ، وَهُوَ السَّفَرُ لِزِيَارَةِ قَبْرِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَخَالَفُوْهُمْ فِيْمَا ذُكِرَ وَغَيْرِهِ.

وَقَالَ ابْنُ تَيْمِيَّةَ فِيْ فَتَاوِيْهِ : وَإِذَا سَافَرَ لِاعْتِقَادِ أَنَّها أَيْ زِيَارَةَ قَبْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَاعَةٌ ، كَانَ ذَلِكَ مُحَرَّمًا بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِيْنَ ، فَصَارَ التَّحْرِيْمُ مِنَ الْأَمْرِ الْمَقْطُوْعِ بِهِ

قَالَ الْعَلَّامَةُ الشَّيْخُ مُحَمَّدْ بَخِيتْ اَلْحَنَفِيُّ اَلْمُطِيْعِيُّ فِيْ رِسَالَتِهِ اَلْمُسَمَّاةِ تَطْهِيْرَ الْفُؤَادِ مِنْ دَنَسِ الْإِعْتِقَادِ : وَهَذَا الْفَرِيْقُ قَدْ اُبْتُلِيَ الْمُسْلِمُوْنَ بِكَثِيْرٍ مِنْهُمْ سَلَفًا وَخَلَفًا ، فَكَانُوْا وَصْمَةً وَثُلْمَةً فِي الْمُسْلِمِيْنَ وَعُضْوًا فَاسِدًا يَجِبُ قَطْعُهُ حَتَّى لَا يُعْدِى الْبَاقِيَ ، فَهُوَ كَالْمَجْذُوْمِ يَجِبُ الْفِرَارُ مِنْهُمْ ، فَإِنَّهُمْ فَرِيْقٌ يَلْعَبُوْنَ بِدِيْنِهِمْ يَذُمُّوْنَ الْعُلَمَاءَ سَلَفًا وَخَلَفًا. وَيَقُوْلُوْنَ : إِنَّهُمْ غَيْرُ مَعْصُوْمِيْنَ فَلَا يَنْبَغِيْ تَقْلِيْدُهُمْ ، لَا فَرْقَ فِيْ ذَلِكَ بَيْنَ 

الْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ يَطْعَنُوْنَ عَلَيْهِمْ وَيُلْقُوْنَ الشُّبَهَاتِ ، وَيَذُرُّوْنَهَا فِيْ عُيُوْنِ بَصَائِرِ الضُّعَفَاءِ ، لِتَعْمَى أَبْصَارُهُمْ عَنْ عُيُوْبِ هَؤُلَاءِ

وَيَقْصِدُوْنَ بِذَلِكَ إِلْقَاءَ الْعَدَاوَةِ وَالْبَغْضَاءِ ، بِحُلُوْلِهِمْ اَلْجَوَّ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا ، يَقُوْلُوْنَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ، يَزْعُمُوْنً أَنَّهُمْ قَائِمُوْنَ بِالْأَمْرِ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيِ عَنِ الْمُنْكَرِ ، حَاضُّوْنَ النَّاسَ عَلَى اتِّبَاعِ الشَّرْعِ وَاجْتِنَابِ الْبِدَعِ ، وَاللهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُوْنَ .

قُلْتُ: وَلَعَلَّ وَجْهَهُ أَنَّهُمْ مِنْ أَهْلِ الْبِدَعِ وَالْأَهْوَاءِ. قَالَ الْقَاضيْ عِيَاضٌ فِي الشِّفَا: وَكَانَ مُعْظَمُ فَسَادِهِمْ عَلَى الدِّيْنِ وَقَدْ يَدْخُلُ فِيْ أُمُوْرِ الدُّنْيَا بِمَا يُلْقُوْنَ بَيْنَ الْمُسْلِمِيْنَ مِنَ الْعَدَاوَةِ الدِّيْنِيَّةِ الَّتِيْ تَسْرِيْ لِدُنْيَاهُمْ. قَالَ الْعَلَّامَةُ مُلَّا عَلِيٍّ اَلْقَارِيِّ فِيْ شَرْحِهِ: وَقَدْ حَرَّمَ اللهُ تَعَالَى اَلْخَمْرَ وَالْمَيْسِرَ لِهَذِهِ الْعِلَّةِ كَمَا قَالَ تَعَالَى {إِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ }.

وَمِنْهُمْ رَافِضِيُّوْنَ يَسُبُّوْنَ سَيِّدَنَا أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا وَيَكْرَهُوْنَ الصَّحَابَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَيُبَالِغُوْنَ هَوَى سَيِّدِنَا عَلِيٍّ وَأَهْلِ بَيْتِهِ رِضْوَانُ اللهِ عَلَيْهِمْ. قَالَ السَّيِّدُ مُحَمَّدٌ فِيْ شَرْحِ الْقَامُوْسِ: وَبَعْضُهُمْ يَرْتَقِيْ إِلَى الْكُفْرِ وَالزَّنْدَقَةِ أَعَاذَنَا اللهُ وَالْمُسْلِمِيْنَ مِنْهَا. قَالَ الْقَاضِيْ عِيَاضٌ فِي الشِّفَا: عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {اللهَ اللهَ فِيْ أَصْحَابِي اللهَ اللهَ فِيْ أَصْحَابِيْ، لَا تَتَّخِذوْهُمْ غَرَضًا بَعْدِيْ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ فَبِحُبّيْ أَحَبَّهُمْ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ فَبِبُغْضِيْ أَبْغَضَهُمْ، وَمَنْ آذَاهُمْ فَقَدْ آذَانِيْ، وَمَنْ آذَانِيْ فَقَدْ آذَى اللهَ، وَمَنْ آذَى اللهَ يُوْشِكُ أَنْ يَأْخُذَهُ}، وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لَا تَسُبُّوْا أَصْحَابِيْ، فَمَنْ سَبَّهُمْ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَاسِ أَجْمَعِيْنَ، لَا يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُ صَرْفاً ولاَ عَدْلاً}، وقال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فإنهُ يَجِىْءُ قَوْمٌ فِيْ آخِرِ الزَمَانِ يَسُبُّوْنَ أَصْحَابِيْ، فَلاَ تُصَلوّا عَلَيْهِمْ، وَلاَ تُصَلَوّا مَعَهُمْ، وَلاَ تناكِحُوْهُمْ، وَلاَ تُجَالِسُوْهُمْ، وَإِنْ مَرِضُوْا فَلاَ تَعُوْدُوْهُم }، وَعَنْهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ سَبَّ أَصْحَابِيْ فَاضْرِبُوْهُ}، وَقَدْ أَعْلَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ سَبَّهُمْ وَأَذَاهُمْ يُؤْذِيْهِ، وَآذَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَرَامٌ، فَقَالَ: {لَا تُؤْذُوْنِيْ فِيْ أَصْحَابِيْ، وَمَنْ آذَاهُمْ فَقَدْ آذَانِيْ}، وَقَالَ: {لَا تُؤْذُوْنِيْ فِيْ عَائِشَةَ}، وَقَالَ فِيْ فَاطِمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: {بِضْعَةٌ مِنِّيْ، يُؤْذِيْنِيْ مَا آذَاهَا}.

وَمِنْهُمْ إِبَاحِيُّوْنَ يَقُوْلُوْنَ: إِنَّ الْعَبْدَ إذَا بَلَغَ غَايَةَ الْمَحَبَّةِ وَصَفَا قَلْبُهُ مِنَ الْغَفْلَةِ، وَاخْتَارَ الْإِيْمَانَ عَلَى الْكُفْرِ وَالْكُفْرَانِ سَقَطَ عَنْهُ الْأَمْرُ وَالنَّهْيُ، وَلَا يُدْخِلُهُ اللهُ النَّارَ بِارْتِكَابِ الْكَبَائِرِ. وَبَعْضُهُمْ يَقُوْلُ: إِنَّهُ تَسْقُطُ عَنْهُ الْعِبَادَاتُ الظَّاهِرَةُ وَتَكُوْنُ عِبَادَتُهُ التَّفَكُّرَ وَتَحْسِيْنَ الْأَخْلَاقِ الْبَاطِنَةِ. قَالَ السَّيِّدُ مُحَمَّدٌ فِيْ شَرْحِ الْإِحْيَاءِ: وَهَذَا كُفْرٌ وَزَنْدَقَةٌ وَضَلَالَةٌ، وَلَكِنْ اَلْإِبَاحِيُّوْنَ مَوْجُوْدُوْنَ مِنْ قَدِيْمِ الزَّمَانِ، جُهَّالٌ ضَلَّالٌ لَيْسَ لَهُمْ رَأْسٌ يَعْلَمُ الْعِلْمَ الشَّرْعِيَّ كَمَا يَنْبَغِيْ.

وَمِنْهُمْ مَنْ قَالَ بِتَنَاسُخِ الْأَرْوَاحِ وَانْتِقَالِهَا أَبَدَ الْآبَادِ فِي الْأَشْخَاصِ تَخْرُجُ مِنْ بَدَنِ الْآخَرِ مِنْ جِنْسِهِ أَوْ غَيْرِهِ. وَزَعَمَ هَؤُلَاءِ أَنَّ تَعْذِيْبَهَا وَتَنْعِيْمَهَا فِيْهَا بِحَسَبِ زَكَائِهَا وَخُبْثِهَا. قَالَ الشِّهَابُ الْخَفَاجِيُّ فِيْ شَرْحِهِ عَلَى الشِّفَا: وَقَدْ كَفَّرَهُمْ أَهْلُ الشَّرْعِ لِمَا فِيْهِ مِنْ تَكْذِيْبِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَكُتُبِهِ.

وَمِنْهُمْ مَنْ قَالَ بِالْحُلُوْلِ وَالْاِتِّحَادِ، وَهُمْ جَهَلَةُ الْمُتَصَوِّفَةِ، يَقُوْلُوْنَ: إِنَّهُ تَعَالَى اَلْوُجُوْدُ الْمُطْلَقُ، وَإِنَّ غَيْرَهُ لَا يَتَّصِفُ بِالْوُجُوْدِ أَصْلًا، حَتَّى إِذَا قَالُوْا: اَلْإِنْسَانُ مَوْجُوْدٌ، فَمَعْنَاهُ أَنَّ لَهُ تَعَلُّقًا بِالْوُجُوْدِ الْمُطْلَقِ، وَهُوَ اللهُ تَعَالَى.

قَالَ الْعَلَّامَةُ اَلْأَمِيْرُ فِيْ حَاشِيَةِ عَبْدِ السَّلَامِ: وَهُوَ كُفْرٌ صَرِيْحٌ، وَلَا حُلُوْلَ وَلَا اِتِّحَادَ، فَإِنْ وَقَعَ مِنْ أَكَابِرِ الْأَوْلِيَاءِ مَا يُوْهِمُ ذَلِكَ أُوِّلَ بِمَا يُنَاسِبُهُ كَمَا يَقَعُ مِنْهُمْ فِيْ وَحْدَةِ الْوُجُوْدِ، كَقَوْلِ بَعْضِهِمْ: “مَا فِي الْجُبَّةِ إِلَّا اللهُ”، أَرَادَ أَنَّ مَا فِي الْجُبَّةِ، بَلْ وَالْكَوْنِ كُلِّهِ لَا وُجُوْدَ لَهُ إِلَّا بِاللهِ. وَقَالَ فِيْ لَوَاقِحِ الْأَنْوَارِ: مِنْ كَمَالِ الْعِرْفَانِ شُهُوْدُ عَبْدٍ وَ رَبٍّ، وَكُلُّ عَارِفٍ نَفَى شُهُوْدَ الْعَبْدِ فِيْ وَقْتٍ مَا فَلَيْسَ هُوَ بِعَارِفٍ، وَإِنَّمَا هُوَ فِيْ ذَلِكَ الْوَقْتِ صَاحِبُ حَالٍ، وَصَاحِبُ الْحَالِ سَكْرَانُ لَا تَحْقِيْقَ عِنْدَهُ، فَظَهَرَ مِمَّا ذُكِرَ أَنَّ الْمُرَادَ بِوَحْدَةِ الْوُجُوْدِ وَالْاِتِّحَادِ فِيْ مَذْهَبِ الْقَوْمِ لَيْسَ عَلَى الظَّاهِرِ الْمُتَوَهَّمِ. وَإِذَا كَانَتْ عَبَدَةُ الْأَوْثَانِ يَقُوْلُوْنَ: “مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُوْنَا إِلَى اللهِ زُلْفَى”، وَلَمْ يَقُوْلُوْا: “هُمْ اَللهُ”، كَيْفَ يُظَنُّ ذَلِكَ بِالْعَارِفِيْنَ، وَإِنَّمَا الْمُرَادُ قَوْلُ الْعَارِفِ:

وَعِلْمُكَ أَنَّ كُلَّ الْأَمْرِ أَمْرِيْ >< هُوَ الْمَعْنَى الْمُسَمَّى بِاتِّحَادِ

وَلَا بُدَّ عِنْدَ كُلِّ مُسْلِمٍ مِنْ حَظٍّ فِيْ هَذَا الْمَقَامِ وَإِنْ تَفَاوَتُوْا. وَإِنَّمَا أَطَلْتُ الْكَلَامَ عَلَى هَذِهِ الطَّائِفَةِ لِأَنَّ ضَرَرَهُمْ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ أَكْثَرُ مِنْ ضَرَرِ جَمِيْعِ الْكَفَرَةِ وَالْمُبْتَدِعِيْنَ، فَإِنَّ كَثِيْرا مِنَ النَّاسِ يُعَظِّمُوْنَهُمْ وَيَسْمَعُوْنَ كَلَامَهُمْ مَعَ جَهْلِهِمْ بِأَسَالِيْبِ الْكَلَامِ الْعَرَبِيِّ. وَقَدْ رَوَى الْأَصْمُعِيُّ عَنِ الْخَلِيْلِ عَنْ أَبِيْ عَمْرِو بْنِ الْعَلَاءِ أَنَّهُ قَالَ: أَكْثَرُ مَنْ تَزَنْدَقَ بِالْعِرَاقِ لِجَهْلِهِمْ بِالْعَرَبِيَّةِ، وَهُمْ بِاعْتِقَادِهِمْ اَلْحُلُوْلَ وَالْاِتِّحَادَ كَفَرَةٌ.

قَالَ الْقَاضِي الْعِيَاضُ فِي الشِّفَا: إِنَّ كُلَّ مَقَالَـةٍ صَرَّحَتْ بِنَفْيِ الرُّبُـوْبِـيَّةِ أَو الوَحْدَانِيَّةِ أَوْ عِبَادَةِ غَيْرِ اللهِ أَوْ مَعَ اللهِ فَهِيَ كُفْرٌ كَمَقَالَةِ الدَّهْرِيَّةِ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوْسِ وَالَّذِيْنَ أَشْرَكُوْا بِعِبَادَةِ الأَوْثَانِ أَوْ الْمَلاَئِكَةِ أَو الشَّيَاطِيْنِ أَو الشَّمْسِ أَو النُّجُوْمِ أَو النَّارِ أَوْ أَحَدٍ غَيْرِ اللهِ. وَكَذلِكَ أَصْحَابُ الْحُلُوْلِ وَالتَّـنَاسُخِ، وَكَذلِكَ مَنْ اعْـتَرَفَ بِإِلـهِيَّةِ اللهِ وَوَحْدَانِـيَّتِهِ وَلكنَّهُ اعْتَـقَدَ أَنَّهُ غَيْرُ حَيٍّ أَوْ غَيْرُ قَدِيْمٍ أَوْ أَنَّهُ مُحْدَثٌ أَوْ مُصَوَّرٌ، أَوْ ادَّعَى لَهُ وَلَدًا أَوْ صَاحِبَةً، أَوْ أَنَّهُ مُتَوَلِّدٌ مِنْ شَىْءٍ أَوْ كَائِنٌ عَنْهُ، أَوْ أَنَّ مَعَهُ فِي الأَزَلِ شَيْئًا قَدِيْمًا غَيْرَهُ، أَوْ أَنَّ ثَمَّ صَانِعًا لِلْعَالَمِ سِوَاهُ أَوْ مُدَبِّرًا غَيْرَهُ، فَذلِكَ كُلُّهُ كُفْرٌ بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِيْنَ. وَكَذلِكَ مَن ادَّعَى مُجَالَسَةَ اللهِ تَعَالَى وَالعُرُوْجَ إِلَيْهِ وَمُكَالَمَتَهُ أَوْ حُلُوْلَهُ فِيْ أَحَدِ الأَشْخَاصِ كَقَوْلِ بَعْضِ الْمُتَصَوِّفَـةِ وَالبَاطِـنِيَّةِ وَالنَّصَارَى، وَكَذلِكَ نَقْطَعُ عَلَى كُفْرِ مَنْ قَالَ بِقِدَمِ العَالَمِ أَوْ بَقَائِـهِ، أَوْ قَالَ بِتَـنَاسُخِ الأَرْوَاحِ وَانْتِـقَالِهَا أَبَدَ الآبَـادِ فِي الأَشْخَاصِ وَتَعْذِيْـبِهَا وَتَنْعِيْمِهَا بِحَسَبِ زَكَائِهَا وَخُبْثِهَا، وَكَذلِكَ مَنْ اعْـتَرَفَ بِالإِلـهِيَّةِ وَالوَحْدَانِـيَّةِ وَلكِنَّهُ حَجَدَ النُّـبُوَّةَ مِنْ أَصْلِهَا عُمُوْمًا أَوْ نُـبُوَّةَ نَبِيِّـنَا خُصُوْصًا، أَوْ أَحَدًا مِنَ الأَنْـبِيَاءِ الَّذِيْنَ نَصَّ اللهُ عَلَيْهِمْ بَعْدَ عِلْمِهِ بِذلِكَ فَهُوَ كَافِرٌ بِلاَ رَيْبٍ، وَكَذلِكَ مَنْ قَالَ إِنَّ نَبِيَّـنَا لَيْسَ الَّذِي كَانَ بِمَكَّةَ وَالْحِجَازِ، وَكَذلِكَ مَنْ ادَّعَى نُـبُوَّةَ أَحَدٍ مَعَ نَبِيِّـنَا أَوْ بَعْدَهُ أَوْ مَن ادَّعَى النُّـبُوَّةَ لِنَفْـسِهِ، وَكَذلِكَ مَن ادَّعَى مِنْ غُلاَةِ الْمُتَصَوِّفَـةِ أَنَّـهُ يُوْحَى إِلَيْهِ وَإِنْ لَمْ يَدَّعِ النُّـبُوَّةَ، قَالَ فِي الأَنْوَارِ: وَيُقْطَعُ بِتَكْفِيْرِ كُلِّ قَائِلٍ قَوْلاً يُتَوَصَّلُ بِهِ إِلَى تَضْلِيْلِ الأُمَّـةِ وَتَكْفِيْرِ الصَّحَابَةِ، وَكُلِّ فَاعِلٍ فِعْلاً لاَ يَصْدُرُ إِلاَّ مِنْ كَافِرٍ كَالسُّجُوْدِ لِلصَّلِيْبِ أَو النَّارِ، أَوْ الْمَشْيِ إِلَى الكَنَائِسِ مَعَ أَهْلِهَا بِزِيِّهِمْ مِنَ الزَّنَانِيْرِ وَغَيْرِهَا وَكَذَا مَنْ أَنْكَرَ مَكَّةَ أَوِ الْكَعْبَةَ أَوِ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ كَانَ مِمَّنْ يُظَنُّ بِهِ عِلْمُ ذَلِكَ وَمِمَّنْ خَالَطَ الْمُسْلِمِيْنَ.

(فَصْلٌ) فِيْ بَيَانِ خِطَّةِ السَّلَفِ الصَّالِحِ، وَبَيَانِ الْمُرَادِ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ 

فِيْ هَذَا الْحِيْنِ، وَبَيَانِ أَهَمِّيَّةِ الْإِعْتِمَادِ بِأَحَدِ الْمَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ

إِذَا فَهِمْتَ مَا ذُكِرَ عَلِمْتَ أَنَّ الْحَقَّ مَعَ السَّلَفِيِّيْنَ الَّذِيْنَ كَانُوْا عَلَى خِطَّةِ السَّلَفِ الصَّالِحِ، فَإِنَّهُمْ اَلسَّوَادُ الْأَعْظَمُ، وَهُمْ اَلْمُوَافِقُوْنَ عُلَمَاءَ الْحَرَمَيْنِ

الشَّرِيْفَيْنِ وَعُلَمَاءِ الْأَزْهَرِ الشَّرِيْفِ اَلَّذِيْنَ هُمْ قُدْوَةُ رَهْطِ أَهْلِ الْحَقِّ وَفِيْهِمْ عُلَمَاءُ لَا يُمْكِنُ اِسْتِقْصَاءُ جَمِيْعِهِمْ مِنْ اِنْتِشَارِهِمْ فِي الْأَقْطَارِ وَالْآفَاقَ كَمَا لَا يُمْكِنُ إِحْصَاءُ نُجُوْمِ السَّمَاءَ.

وَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَا يَجْمَعُ أُمَّتِيْ عَلَى ضَلَالَةٍ، وَيَدُ اللهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ، مَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ} رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ. زَادَ ابْنُ مَاجَهْ: {فَإذَا وَقَعَ الإِخْتِلاَفُ فَعَلَيْكَ بِالسَّوَادِ الأَعْظَمِ} مَعَ الْحَقِّ وَأَهْلِهِ. وَفِي الْجَامِعِ الصَّغِيْرِ: {إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَدْ أَجَارَ أُمَّتِيْ أَنْ تَجْتَمِعَ عَلَى ضَلَالَة}

وَأَكْثَرُهُمْ أَهْلُ الْمَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ، فَكَانَ الْإِمَامُ الْبُخَارِيُّ شَافِعِيًّا، أَخَذَ عَنِ الْحُمَيْدِيِّ وَالزَّعْفَرَانِيِّ وَالْكَرَابِيْسِيِّ. وَكَذَلِكَ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالنَّسَائِيُّ.

وَكَانَ الْإِمَامُ الْجُنِيْدُ ثَوْرِيًّا، وَالشِّبْلِيُّ مَالِكِيًّا، وَالْمُحَاسِبِيُّ شَافِعِيًّا، وَالْجَرَيْرِيُّ حَنَفِيًّا، وَالْجِيْلَانِيُّ حَنْبَلِيًّا، وَالشَّاذِلِيُّ مَالِكِيًّا .

فَالتَّقَيُّدُ بِمَذْهَبٍ مُعَيَّنٍ أَجْمَعُ لِلْحَقِيْقَةِ، وَأَقْرَبُ لِلتَّبَصُّرِ، وَأَدْعَى لِلتَّحْقِيْقِ، وَأَسْهَلُ تَنَاوُلًا. وَعَلَى هَذَا دَرَّجَ اَلْأَسْلَافُ الصَّالِحُوْنَ، وَالشُّيُوْخُ الْمَاضُوْنَ رِضْوَانُ اللهِ تَعَالَى عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ.

فَنَحْنُ نَحُضُّ إِخْوَانَنَا عَوَامَّ الْمُسْلِمِيْنَ أَنْ يَتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَأَنْ لَا يَمُوْتُوْا إِلَّا وَهُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَأَنْ يُصْلِحُوْا ذَاتَ الْبَيْنِ مِنْهُمْ، وَأَنْ يَصِلُو الْأَرْحَامَ، وَأَنْ يُحْسِنُوْا إِلَى الْجِيْرَانِ وَالْأَقَارِبِ وَالْإِخْوَانِ، وَأَنْ يَعْرِفُوْا حَقَّ الْأَكَابِرِ، وَأَنْ يَرْحَمُوْا الضُّعَفَاءَ وَالْأصَاغِرَ وَنَنْهَاهُمْ عَنِ التَّدَابُرِ وَالتَّبَاغُضِ وَالتَّقَاطُعِ وَالتَّحَاسُدِ وَالْإفْتِرَاقِ وَالتَّلَوُّنِ فِي الدِّيْنِ،

وَنَحُثُّهُمْ أَنْ يَكُوْنُوْا إِخْوَانًا، وَعَلَى الْخَيْرِ أَعْوَانًا، وَأَنْ يَعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا، وَأَنْ لَا يَتَفَرَّقُوْا، وَأَنْ يَتَّبِعُوا الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ وَمَا كَانَ عَلَيْهِ عُلَمَاءُ الْأُمَّةِ كَالْإِمَامِ أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكِ بْنِ أَنَسٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمْ أَجْمَعِيْنَ، فَهُمْ اَلَّذِيْنَ قَدْ اِنْعَقَدَ الْإِجْمَاعُ عَلَى امْتِنَاعِ الْخُرُوْجِ عَنْ مَذَاهِبِهِمْ،

وَأَنْ يُعْرِضُوْا عَمَّا أُحْدِثَ مِنَ الْجَمْعِيَّةِ الْمُخَالِفَةِ لِمَا عَلَيْهِ الْأَسْلَافُ الصَّالِحُوْنَ، فَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ شَذَّ شَذَّ إِلىَ النَّارِ}،

وَأَنْ يَكُوْنُوْا مَعَ الْجَمَاعَةِ الَّتِيْ عَلَى طَرِيْقَةِ الْأَسْلَافِ الصَّالِحِيْنَ، فَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {وَأَنَا آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ أَمَرَنِيَ اللهُ بِهِنَّ: اَلسّمْعِ وَالطَاعَةِ وَالْجِهَادِ وَالْهِجْرَةِ وَالْجَمَاعَةِ، فَإِنَّ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيْدَ شِبْرٍ، فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلاَمِ مِنْ عُنُقِهِ}، وَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: {عَلَيْكُمْ بِالْجَماعَةِ، وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ وَهُوَ مَعَ الْاِثْنَيْنِ أَبْعَدُ. وَمَنْ أَرَادَ بُحْبُوْبَةَ الْجَنّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَماعَةَ}.

(فَصْلٌ) فِيْ بَيَانِ وُجُوْبِ التَّقْلِيْدِ لِمَنْ لَيْسَ لَهْ أَهْلِيَّةُ الْإِجْتِهَادِ

يَجِبُ عِنْدَ جُمْهُوْرِ الْعُلَمَاءِ الْمُحَقِّقِيْنَ عَلَى كُلِّ مَنْ لَيْسَ لَهُ أَهْلِيَّةُ الْإِجْتِهَادِ

الْمُطْلَقِ، وَإِنْ كَانَ قَدْ حَصَلَ بَعْضُ الْعُلُوْمِ الْمُعْتَبَرَةِ فِي الْإِجْتِهَادِ تَقْلِيْدُ قَوْلِ الْمُجْتَهِدِيْنَ وَالْأَخْذُ بِفَتْوَاهُمْ لِيَخْرُجَ عَنْ عُهْدَةِ التَّكْلِيْفِ بِتَقْلِيْدِ أَيِّهِمْ شَاءَ لِقَوْلِهِ تَعَالَى: {فَاسْأَلوْا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ}، فَأَوْجَبَ السُّؤَالَ عَلَى مَنْ لَمْ يَعْلَمْ ذَلِكَ، وَذَلِكَ تَقْلِيْدٌ لِعَالِمٍ، وَهُوَ عَامٌّ لِكُلِّ الْمُخَاطَبِيْنَ،

وَيَجِبُ أَنْ يَكُوْنَ عَامًّا فِي السُّؤَالِ عَنْ كُلِّ مَا لَا يُعْلَمُ لِلْإِجْمَاعِ عَلَى أَنَّ الْعَامَّةَ لَمْ تَزَلْ فِيْ زَمَنِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَكُلِّ حُدُوْثِ الْمُخَالِفِيْنَ يَسْتَفْتُوْنَ الْمُجْتَهِدِيْنَ وَيَتَّبِعُوْنَهُمْ فِي الْأَحْكَامِ الشَّرْعِيَّةِ وَالْعُلَمَاءَ، فَإِنَّهُمْ يُبَادِرُوْنَ إِلَى إِجَابَةِ سُؤَالِهِمْ مِنْ غَيْرِ إِشَارَةٍ إِلَى ذِكْرِ الدَّلِيْلِ، وَلَا يَنْهَوْنَهُمْ عَنْ ذَلِكَ مِنْ غَيْرِ نَكِيْرٍ، فَكَانَ إِجْمَاعًا عَلَى اتِّبَاعِ الْعَامِّيِّ لِلْمُجْتَهِدِ،

وَلِأَنَّ فَهْمَ الْعَامِّيِّ مِنَ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ سَاقِطٌ عَنْ حَيْزِ الْإِعْتِبَارِ، إِنْ لَمْ يُوَافِقْ أَفْهَامَ عُلَمَاءِ أَهْلِ الْحَقِّ الْأَكَابِرِ الْأَخْيَارِ

فَإِنَّ كُلَّ مُبْتَدِعٍ وَضَالٍّ يَفْهَمُ أَحْكَامَهُ الْبَاطِلَةَ مِنَ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَيَأْخُذُ مِنْهُمَا وَالْحَالُ أَنَّهُ لَا يُغْنِيْ مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا.

وَلَا يَجِبُ عَلَى الْعَامِّيِّ إِلْتِزَامُ مَذْهَبٍ فِيْ كُلِّ حَادِثَةٍ، وَلَوْ اِلْتَزَمَ مَذْهَبًا مُعَيَّنًا كَمَذْهَبِ الشَّافِعِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى لَا يَجِبُ عَلِيْهِ الْإِسْتِمْرَارُ، بَلْ يَجُوْزُ لَهُ الْإِنْتِقَالُ إِلَى غَيْرِ مَذْهَبِهِ.

وَالْعَامِّيُّ الَّذِيْ لَمْ يَكُنْ لَهُ نَظَرٌ وَاسْتِدْلَالٌ وَلَمْ يَقْرَأْ كِتَابًا فِيْ فُرُوْعِ الْمَذْهَبِ إِذَا قَالَ: أَنَا شَافِعِيٌّ، لَمْ يُعْتَبَرْ هَذَا كَذَلِكَ بِمُجَرَّدِ الْقَوْلِ،

وَقِيْلَ: إِذَا الْتَزَمَ الْعَامِّيُّ مَذْهَبًا مُعَيَّنًا يَلْزَمُهُ الْإِسْتِمْرَارُ عَلَيْهِ لِأَنَّهُ إِعْتَقَدَ أَنَّ الْمَذْهَبَ الَّذِيْ اِنْتَسَبَ إِلَيْهِ هُوَ الْحَقُّ، فَعَلَيْهِ الْوَفَاءُ بِمُوْجَبِ اعْتِقَادِهِ. وَلْلْمُقَلِّدِ تَقْلِيْدُ غَيْرِ إِمَامِهِ فِيْ حَادِثَةٍ، فَلَهُ أَنْ يُقَلِّدَ إِمَامًا فِيْ صَلَاةِ الظُّهْرِ مَثَلًا وَيُقَلِّدَ إِمَامًا آخَرَ فِيْ صَلَاةِ الْعَصْرِ.

وَالتَّقْلِيْدُ بَعْدَ الْعَمَلِ جَائِزٌ، فَلَوْ صَلَّى شَافِعِيٌّ ظَنَّ صِحَّةَ صَلَاتِهِ عَلَى مَذْهَبِهِ ثُمَّ تَبَيَّنَ بُطْلَانُهَا فِيْ مَذْهَبِهِ وَصِحَّتُهَا عَلَى مَذْهَبِ غَيْرِهِ فَلَهُ تَقْلِيْدُهُ وَيَكْتَفِيْ بِتِلْكَ الصَّلَاةِ.

(فَصْلٌ) فِيْ لُزُوْمِ الْاِحْتِيَاطِ فِيْ أَخْذِ الدِّيْنِ وَأَخْذِ الْعِلْمِ وَالْإِنْذَارِ 

عَنْ فِتْنَةِ أَهْلِ الْبِدَعِ وَالْمُنَافِقِيْنَ وَالْأَئِمَّةِ الْمُضِلِّيْنَ

يَلْزَمُ الْاِحْتِيَاطُ فِيْ أَخْذِ الْعِلْمِ، فَلَا يَأْخُذُ عَنْ غَيْرِ أَهْلِهِ. رَوَى ابْنُ عَسَاكِرَ عَنِ الْإِمَامِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: {لَاتَحْمِلْ اَلْعِلْمَ عَنْ أَهْلِ الْبِدَعِ، وَلَا تَحْمِلْهُ عَمَّنْ لَمْ يُعْرَفْ بِالطَّلَبِ، وَلَا عَمَّنْ يَكْذِبُ فِيْ حَدِيْثِ النَّاسِ وَإِنْ كَانَ لَا يَكْذِبُ فِيْ حَدِيْثِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ}.

وَرَوَى ابْنُ سِيْرِيْنَ رَحِمَهُ اللهُ: {هَذَا الْعِلْمُ دِيْنٌ، فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ}. وَرَوَى الدَّيْلَمِيُّ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوْعًا: {اَلْعِلْمُ دِيْنٌ، وَالصَّلَاةُ دِيْنٌ، فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ هَذَا الْعِلْمَ، وَكَيْفَ تُصَلُّوْنَ هَذِهِ الصَّلَاةَ، فَإِنَّكُمْ تُسْأَلُوْنَ يَومَ الْقِيَامَةِ}، فَلَا تَرْوُوْهُ إِلَّا عَمَّنْ تَحَقَّقَتْ أَهْلِيَّتُهُ

، بِأَنْ يَكُوْنَ مِنَ الْعُدُوْلِ الثِّقَاتِ الْمُتْقِنِيْنَ.

وَرَوَى مُسْلِمٌ فِيْ صَحِيْحِهِ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: {سَيَكُوْنُ فِيْ آخِرِ أُمّتِيْ أُنَاسٌ يُحَدِّثُوْنَكُمْ مَا لَمْ تَسْمَعُوْا أَنْتُمْ وَلَا آبَاؤُكُمْ، فَإِيَّاكُمْ وَإِيَّاهُم}.

وَفِيْ صَحِيْحِ مُسْلِمٍ أَيْضًا أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {يَكُوْنُ فِيْ آخِرِ الزَّمَانِ دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ، يَأْتُوْنَكُمْ مِنَ الْأَحَادِيْثِ بِمَا لَمْ تَسْمَعُوْا أَنْتُمْ وَلَا آبَاؤُكُمْ، فَإِيَّاكُمْ وَإِيَّاهُمْ، لَا يُضِلِّوْنَكُمْ وَلَا يَفْتِنُوْنَكُم}.

وَفِيْ صَحِيْحِ مُسْلِمٍ أَيْضًا عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: {إِنَّ فِي الْبَحْرِ شَيَاطِيْنَ مَسْجُوْنَةً أَوْثَقَهَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ. يُوْشِكُ أَنْ تَخْرُجَ فَتَقْرَأَ عَلَى النَّاسِ قُرْآنًا}.

قَالَ النَّوَوِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى: مَعْنَاهُ أَنْ تَقْرَأَ شَيْئًا لَيْسَ بِقُرْآنٍ وَتَقُوْلُ إِنَّهُ قُرْآنٌ لِتُغْرِبَهُ عَوَامَّ النَّاسِ.

وَرَوَى الطَّبَرَانِيُّ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: {إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِيْ اَلْأَئِمَّةُ الْمُضِلُّوْنَ}.

وَرَوَى الْإِمَامُ أَحْمَدُ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: {إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِيْ كُلُّ مُنَافِقٍ عَلِيْمِ اللِّسَانِ}.

قَالَ الْمُنَاوِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى: أَيْ كَثِيْرِ عِلْمِ اللِّسَانِ جَاهِلِ الْقَلْبِ وَالْعَمَلِ، اِتَّخَذَ الْعِلْمَ حِرْفَةً يَتَأَكَّلُ بِهَا وَأُبَّهَةً يَتَعَزَّزُ بِهَا ، يَدْعُو النَّاسَ إِلَى اللهِ تَعَالَى وَيَفِرُّ هُوَ مِنْهُ. وَرَوَى الطَّبَرَانِيُّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: {إِنِّيْ لَا أَتَخَوَّفُ عَلَى أُمَّتِيْ مُؤْمِنًا وَلَا مُشْرِكًا، فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَيَحْجُزُهُ إِيْمَانُهُ، وَأَمَّا الْمُشْرِكُ فَيَقْمَعُهُ كُفْرُهُ، وَلَكِنْ أَتَخَوَّفُ عَلَيْكُمْ مُنَافِقًا عَاِلِمَ اللِّسَانِ يَقُوْلُ مَا تَعْرِفُوْنَ وَيَعْمَلُ مَا تُنْكِرُوْنَ}.

وَعَنْ زِيَادِ بْنِ حُدَيْرٍ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى قَالَ: قَالَ لِيْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: {هَلْ تَعْرِفُ مَا يَهْدِمُ الْإِسْلَامَ؟ قُلْتُ: لَا، قَالَ: يَهْدِمُهُ زَلَّةُ الْعَالِمْ، وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ، وَحُكْمُ الْأَئِمَّةُ الْمُضِلِّيْنَ}.

(فَصْلٌ) فِيْ ذِكْرِ الْأَحَادِيْثِ وَالْآثَارِ الْوَارِدَاتِ فِيْ رَفْعِ الْعِلْمِ وَنُزُوْلِ الْجَهْلِ وَإِنْذَارِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَإِعْلَامِهِ بِأَنَّ الْآخِرَ شَرٌّ، وَأَنَّ أُمَّتَهُ سَتَتْبَعُ الْمُحْدَثَاتِ مِنَ الْأُمُوْرِ وَالْبِدَعِ وَالْأَهْوَاءِ ،

وَأَنَّ الدِّيْنَ إِنَّمَا يَبْقَى عِنْدَ خَاصَّةٍ مِنَ النَّاسِ.

قَالَ ابْنُ حَجَرٍ اَلْعَسْقَلَانِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى فِيْ فَتْحِ الْبَارِيْ: {يَقْبِضُ اللهُ الْعُلَمَاءَ، وَيَقْبِضُ الْعِلْمَ مَعَهُمْ، فَتَنْشَأُ أَحَدَاثٌ يَنْزُوْ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ نَزْوَ الْعِيْرِ عَلَى الْعِيرِ، وَيَكُوْنُ الشَّيْخُ فِيْهِمْ مُسْتَضْعَفًا}.

وَرَوَى أَبُوْ أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَمَّا كَانَ حَجَّةُ الْوَدَاعِ قَامَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ عَلَى جَمَلٍ آدَمَ فَقَالَ: {يَا أَيُّهَا النَّاسُ خُذُوْا مِنَ الْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ يُقْبَضَ، وَقَبلَ أَنْ يُرفَعَ مِنَ الْأَرْضَ، اَلَا إِنَّ ذَهَابَ الْعِلمِ ذَهَابُ حَمَلَتِهِ. فَسَأَلَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ يُرْفَعُ الْعِلْمُ مِنَّا وَبَيْنَ أَظْهُرِنَا الْمَصَاحِفُ، وَقَدْ تَعَلَّمْنَا مَا فِيْهَا وَعَلَّمْنَاهَا أَبْنَاءَنَا وَنِسَاءَنَا وَخُدَّمَنَا، فَرَفَعَ إِلَيْهِ رَأْسَهُ وَهُوَ مُغضَبٌ، فَقَالَ: وَهَذِهِ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى بَينَ أَظْهُرِهِم اَلْمَصَاحِفُ وَلَمْ يَتَعَلَّقُوْا مِنهَا بِحَرْفٍ فِيْمَا جَاءَهُمْ بِهِ أَنْبِيَاؤُهُمْ}.

وَقَالَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنهُ قَالَ: {لَا يَزَالُ النَّاسُ مُشْتَمِلِيْنَ بِخَيْرٍ مَا أَتَاهُمْ اَلْعِلْمُ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَكَابِرِهِمْ، فَإِذَا أَتَاهُم اَلْعِلْمُ مِنْ قِبَلِ أَصَاغِرِهِم وَتَفَرَّقَتْ أَهْوَاؤُهُمْ هَلَكُوْا}.

وَرَوَى الْبُخَارِيُّ فِيْ صَحِيْحِهِ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: {لَاتَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِيْ بِأَخْذِ الْقُرُوْنِ قَبْلَهَا شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، فَقِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ؟ قَالَ: وَمَنْ اَلنَّاسُ إِلَّا هُمْ}.

وَعَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ اَلْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: { لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوْهُمْ قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ }.

وَرَوَى الطَّبَرَانِيُّ عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إِنَّ أَوَّلَ هَذِهِ الْأُمَّةِ خِيَارُهُم، وَآخِرَهَا شِرَارُهُمْ، مُخْتَلِفِيْنَ مُتَفَرِّقِيْنَ، فَمَن كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يَأْتِيْ إِلَى النَّاسِ مَا يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ}.

وَعَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى أَنَّهُ سَمِعَ أَبَاهُ يَقُوْلُ: {لَمْ يَزَلْ أَمْرُ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مُسْتَقِيْمًا حَتَّى حَدَثَ فِيْهِم اَلْمُوَلَّدُوْنَ أَبْنَاءُ سَبَايَا الْأُمَمِ، فَأَحْدَثُوْا فِيْهِمْ اَلْقَوْلَ بِالرَّأْيِ، وَأَضَلُّوْا بَنِي إِسْرَائِيْلَ. قَالَ: وَكَانَ أَبِيْ يَقُوْلُ: اَلسُّنَنَ اَلسُّنَنَ فَإِنَّ السُّنَنَ قِوَامُ الدِّيْنِ}

وَرَوَى ابْنُ وَهْبٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ اَلزُّهْرِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى قَالَ: {إِنَّ الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى إِنَّمَا انْسَلَخُوْا مِنَ الْعِلْمِ الَّذِيْ كَانَ بِأَيْدَيْهِم حِيْنَ اسْتَقَلُّوا الرَّأْيَ وَأَخَذُوْا فِيْهِ}.

وَرَوَى الْبُخَارِيُّ فِيْ صَحِيْحِهِ عَنْ عُرْوَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: {حَجَّ عَلَيْنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عَمْرٍو فَسَمِعْتُهُ يَقُوْلُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللهَ لاَ يَنْزِعُ الْعِلْمَ بَعْدَ أَنْ أَعْطَاهُمُوهُ انْتِزَاعًا، وَلَكِنْ يَنْتَزِعُهُ مِنْهُمْ مَعَ قَبْضِ الْعُلَمَاءِ بِعِلْمِهِمْ، فَيَبْقَى نَاسٌ جُهَّالٌ يُسْتَفْتَوْنَ فَيُفْتُوْنَ بِرَأْيِهِمْ فَيَضِلُّوْنَ وَيُضِلُّوْنَ، فَحَدَّثْتُ بِهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ إِنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ عَمْرٍو حَجَّ بَعْدُ، فَقَالَتْ يَا ابْنَ أُخْتِيْ اِنْطَلِقْ إِلَى عَبْدِ اللهِ فَاسْتَثْبِتْ لِيْ مِنْهُ الَّذِيْ حَدَّثْتَنِيْ عَنْهُ، فَجِئْتُهُ فَسَأَلْتُهُ، فَحَدَّثَنِيْ بِهِ كَنَحْوِ مَا حَدَّثَنِيْ، فَأَتَيْتُ عَائِشَةَ فَأَخْبَرْتُهَا، فَقَالَتْ وَاللهِ لَقَدْ حَفِظَ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَمْرٍو}.

وَفِيْ فَتْحِ الْبَارِيْ عَنْ مَسْرُوْقٍ عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: {لَا يَأْتِيْ عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا وَهُوَ أَشَرُّ مِمَّا كَانَ قَبْلَهُ، أَمَّا إِنِّيْ لَا أَعْنِيْ أَمِيرًا خَيْرًا مِنْ أَمِيْرٍ، وَلَا عَامًا خَيْرًا مِنْ عَامٍ، وَلَكِنْ عُلَمَاؤُكُم وَفُقَهَاؤُكُمْ يَذْهَبُونَ ثُمَّ لَا تَجِدُوْنَ مِنْهُمْ خَلَفًا، ثُمَّ يَجِيئُ قَوْمٌ يُفْتُوْنَ فِي الْأُمُوْرِ بِرَأيِهِمْ فَيَثْلِمُوْنَ الْإِسْلَامَ وَيَهْدِمُوْنَهُ}.