Selasa, 13 Desember 2016

SEJARAH AWAL MULA PERAYAAN MAULID NABI ﷺ

Al-Imam al-Hafidz Jalaluddin as-Suyuthi, seorang Imam besar dan tokoh ulama madzhab Syafi'i.

Karya-karya al-Hafidz imam as-Suyuthi diantaranya;

✅ Dalam bidang Ilmu Tafsir
1. Ad-Durrul Mantsur fit Tafsir bil Ma’tsur
2.Tafsir Jalalain

✅ Dalam bidang  ilmu hadits
1. Tadribur Rowi Syarah Taqribun Nawawi
2. Jami’us Shaghir

✅ Dalam bidang ilmu fiqih.
1. Al-Azhar al-Ghudhdhah fi Hawasyi ar-Raudhah
2. Al-Hawasyi ash-Shughra
3. Mukhtashar ar-Raudhah

Dan masih sangat banyak lagi buah karya imam as-Suyuthi, beliau juga di gelari al-Hafidz sebab beliau hafal dua ratus ribu hadits.

al-Hafidz imam as-Suyuthi menjelaskan di dalam kitabnya al-Hawi lil Fatawi tentang sejarah awal mula perayaan maulid Nabi sebagai berikut ;

Yang pertama kali melakukan perayaan maulid adalah Raja Irbil yaitu raja Mudhaffar Abu said Kaukabri bin Zainuddin Ali bin Buktikin, seorang raja yang agung, besar dan dermawan, dan ia memiliki peninggalan yang amat baik, dan beliaulah yang mendirikan dan memakmurkan masjid jami' al-Mudhoffari yang terletak di Safah Qosiyun,
Ibnu Katsir berkata dalam kitab tarikh-nya (al-Bidayah wan Nihayah), ia (raja Mudhaffar) merayakan acara Maulid yang mulia di bulan Rabiul awwal, ia membuat perayaan yang besar dan meriah, dan konon ia adalah sosok raja yang berani, berjiwa kesatria, sangat cerdik,pandai dan juga raja yang adil. Semoga Allah selalu mengasihinya juga memuliakan kedudukannya,
ia berkata : "dan Syaikh Abul Khattab ibnu Dihyah telah menuliskan untuknya beberapa  kitab yang berkaitan dengan maulid Nabi. tulisan itu beri nama "at-Tanwir fi Maulidil Basyir an-Nadhir", maka atas karyanya tersebut ia lalu diberikan hadiah sebesar 1000 Dinar.
dan raja Mudhaffar memerintah begitu lama dimasa kerajaan-nya hingga kematian menjemput-nya dan ia dalam keadaan terkepung oleh pasukan Eropa di kota Aka tahun 630. Beliau adalah sosok pribadi yang terpuji lagi menyenangkan.
Dan telah berkata cucu dari Ibnu Jauzi di dalam kitab "Mir'ah Zaman" : "sebagian orang yang menjumpai pemerintahan al-Mudhaffar menceritakan tentang keadaan beberapa perayaan maulid bahwasanya hidangan yang terhitung pada perayaan itu adalah 5000 ekor kambing panggang, 10.000 ekor ayam, 100 kuda, 100.000 susu fermentasi, 30.000 piring hidangan manisan.

وأول من أحدث فعل ذلك صاحب إربل الملك المظفر أبو سعيد كوكبري بن زين الدين علي بن بكتكين ، أحد الملوك الأمجاد والكبراء الأجواد ، وكان له آثار حسنة ، وهو الذي عمر الجامع المظفري بسفح قاسيون ، قال ابن كثير في تاريخه : كان يعمل المولد الشريف في ربيع الأول ويحتفل به احتفالا هائلا ، وكان شهما شجاعا بطلا عاقلا عالما عادلا ، رحمه الله وأكرم مثواه ، قال : وقد صنف له الشيخ أبو الخطاب ابن دحية مجلدا في المولد النبوي سماه ( التنوير في مولد البشير النذير ) ، فأجازه على ذلك بألف دينار ، وقد طالت مدته في الملك إلى أن مات وهو محاصر للفرنج بمدينة عكا سنة ثلاثين وستمائة ، محمود السيرة والسريرة .
وقال سبط ابن الجوزي في مرآة الزمان : حكى بعض من حضر سماط المظفر في بعض الموالد أنه عد في ذلك السماط خمسة آلاف رأس غنم شوي وعشرة آلاف دجاجة ومائة فرس ومائة ألف زبدية وثلاثين ألف صحن حلوى ،
( الحاوي للفتاوي جلال الدين السيوطي )

صلوا على النبي......

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════

Sabtu, 19 November 2016

KAROMAH WALI ALLAH

Adapun mengenai peristiwa yang bertentangan dengan alam yang dilakukan oleh para wali (kekasih Allah), contohnya mengubah sesuatu benda menjadi emas atau perak, atau yang lainnya. Maka hal seperti itu tiada seorang muslim pun yang mengingkarinya dan tiada seorang mukmin yang membantah kebenarannya, karena kejadian tersebut berdasarkan kehendak dan seizin Allah ,  Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Haiwah bin Syuraih Al-Masri, seorang wali Allah.
"Pada suatu hari ia kedatangan seorang pengemis yang meminta-minta kepadanya, sedangkan dia tidak memiliki sesuatu pun yang akan diberikannya kepada si pengemis tersebut. Maka ia mengambil batu kerikil dari tanah dan mengocoknya dengan telapak tangannya, kemudian ia berikan di tangan si pengemis itu, tiba-tiba batu kerikil tersebut berubah menjadi emas"

🌹 Hadits-hadits dan astar-astar yang menceritakan tentang hal tersebut (karomah) sangat banyak sekali dan memerlukan cerita yang sangat panjang.

من خرق العوائد على يدي بعض الأولياء من قلب بعض الأعيان ذهبا أو فضة أو نحو ذلك ، فهذا أمر لا ينكره مسلم ، ولا يرده مؤمن ، ولكن هذا ليس من قبيل الصناعات وإنما هذا عن مشيئة رب الأرض والسموات ، واختياره وفعله ، كما روي عن حيوة بن شريح المصري ، رحمه الله ، أنه سأله سائل ، فلم يكن عنده ما يعطيه ، ورأى ضرورته ، فأخذ حصاة من الأرض فأجالها في كفه ، ثم ألقاها إلى ذلك السائل فإذا هي ذهب أحمر . والأحاديث والآثار [ في هذا ] كثيرة جدا يطول ذكرها .

📚 Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Qashash; 78

KAROMAH WALI ALLAH

Adapun mengenai peristiwa yang bertentangan dengan alam yang dilakukan oleh para wali (kekasih Allah), contohnya mengubah sesuatu benda menjadi emas atau perak, atau yang lainnya. Maka hal seperti itu tiada seorang muslim pun yang mengingkarinya dan tiada seorang mukmin yang membantah kebenarannya, karena kejadian tersebut berdasarkan kehendak dan seizin Allah ,  Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Haiwah bin Syuraih Al-Masri, seorang wali Allah.
"Pada suatu hari ia kedatangan seorang pengemis yang meminta-minta kepadanya, sedangkan dia tidak memiliki sesuatu pun yang akan diberikannya kepada si pengemis tersebut. Maka ia mengambil batu kerikil dari tanah dan mengocoknya dengan telapak tangannya, kemudian ia berikan di tangan si pengemis itu, tiba-tiba batu kerikil tersebut berubah menjadi emas"

🌹 Hadits-hadits dan astar-astar yang menceritakan tentang hal tersebut (karomah) sangat banyak sekali dan memerlukan cerita yang sangat panjang.

من خرق العوائد على يدي بعض الأولياء من قلب بعض الأعيان ذهبا أو فضة أو نحو ذلك ، فهذا أمر لا ينكره مسلم ، ولا يرده مؤمن ، ولكن هذا ليس من قبيل الصناعات وإنما هذا عن مشيئة رب الأرض والسموات ، واختياره وفعله ، كما روي عن حيوة بن شريح المصري ، رحمه الله ، أنه سأله سائل ، فلم يكن عنده ما يعطيه ، ورأى ضرورته ، فأخذ حصاة من الأرض فأجالها في كفه ، ثم ألقاها إلى ذلك السائل فإذا هي ذهب أحمر . والأحاديث والآثار [ في هذا ] كثيرة جدا يطول ذكرها .

📚 Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Qashash; 78

KAROMAH WALI ALLAH

Adapun mengenai peristiwa yang bertentangan dengan alam yang dilakukan oleh para wali (kekasih Allah), contohnya mengubah sesuatu benda menjadi emas atau perak, atau yang lainnya. Maka hal seperti itu tiada seorang muslim pun yang mengingkarinya dan tiada seorang mukmin yang membantah kebenarannya, karena kejadian tersebut berdasarkan kehendak dan seizin Allah ,  Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Haiwah bin Syuraih Al-Masri, seorang wali Allah.
"Pada suatu hari ia kedatangan seorang pengemis yang meminta-minta kepadanya, sedangkan dia tidak memiliki sesuatu pun yang akan diberikannya kepada si pengemis tersebut. Maka ia mengambil batu kerikil dari tanah dan mengocoknya dengan telapak tangannya, kemudian ia berikan di tangan si pengemis itu, tiba-tiba batu kerikil tersebut berubah menjadi emas"

🌹 Hadits-hadits dan astar-astar yang menceritakan tentang hal tersebut (karomah) sangat banyak sekali dan memerlukan cerita yang sangat panjang.

من خرق العوائد على يدي بعض الأولياء من قلب بعض الأعيان ذهبا أو فضة أو نحو ذلك ، فهذا أمر لا ينكره مسلم ، ولا يرده مؤمن ، ولكن هذا ليس من قبيل الصناعات وإنما هذا عن مشيئة رب الأرض والسموات ، واختياره وفعله ، كما روي عن حيوة بن شريح المصري ، رحمه الله ، أنه سأله سائل ، فلم يكن عنده ما يعطيه ، ورأى ضرورته ، فأخذ حصاة من الأرض فأجالها في كفه ، ثم ألقاها إلى ذلك السائل فإذا هي ذهب أحمر . والأحاديث والآثار [ في هذا ] كثيرة جدا يطول ذكرها .

📚 Di kutib dari Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Qashash; 78

Senin, 14 November 2016

JANGAN TERTIPU SELOGAN ANTI MADZHAB

Mengikuti Imam Madzhab, hal itu bukan berarti kita meninggalkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Sebab Imam madzhab itu bukan saingan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam atau menggantikan posisi Beliau.
Para ulama yang mengikuti Madzhab Syafi’i seperti Imam al-Bukhari, al-Hakim, al-Daraquthni, al-Baihaqi, al-Nawawi, Ibnu Hajar, Ibnu Katsir dan lain-lain, berkeyakinan bahwa Imam Syafi’i lebih mengerti dari pada mereka terhadap makna-makna al-Qur’an dan hadits Rasulullah secara menyeluruh. Ketika mereka mengikuti Syafi’i, bukan berarti meninggalkan al-Qur’an dan Sunnah. Akan tetapi mengikuti al-Qur’an dan Sunnah sesuai dengan pemahaman orang yang lebih memahami, yaitu Imam al-Syafi’i.

Silahkan kita baca Tafsir Ibnu Katsir banyak sekali di kutib pendapat-pendapat para imam Madzhab. Jika orang yang mendapat julukan Al Hafidz mereka masih mengikuti Madzhab, apalagi kita yang minim sekali dari pengetahuan tentang agama, tentulah pilihan bermadzhab adalah pilihan terbaik bagi kita yang awam, taqlid kepada Madzhab itu sesuai perintah Al-Quran

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (QS: An-Nahl: 43)

Mengikuti madzhab juga sesuai perintah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku diatas kesesatan. Dan tangan Allah bersama al jama’ah. Barangsiapa yang menyimpang, maka ia menyimpang ke neraka“. (HR. Tirmidzi).

Coba kita perhatikan mayoritas Ummat Islam di dunia saat ini adalah moyoritas dari mereka adalah yang merujuk kepada 4 madzhab yaitu : Maliki,Hanafi,Syafi'i dan Hanbali.

والله المستعان.....

KEMULIAAN SANTRI MESKIPUN TIDAK MENDAPATKAN ILMU

Bismillahirrahmanirrahim...

Dinukil dari kitab Tambihul Gofilin karangan Abul Laist As Samarqondy :
Dikatakan bahwa seseorang yang telah sampai kepada orang yang alim dan duduk bersamanya tetapi dia tidak mampu menghafalakan ilmu, maka orang tersebut mendapatkan tujuh kemuliaan :

1. mendapatkan keutamaan orang-orang yang belajar.

2. selama masih duduk bersama orang alim maka dia tercegah dari melakukan dosa dan kesalahan.

3. ketika keluar dari rumahnya maka rahmat turun kepadanya.

4. ketika dia duduk disamping orang alim kemudian rahmat turun kepada mereka maka dia pun mendapatkan rahmat sebab berkah mereka.

5. selama masih mendengarkan maka ditulis kebaikan baginya.

6. mereka dikepung malaikat dengan sayap-sayapnya dan orang tersebut juga bersama mereka

7. setiap langkah kakinya yang diangkat dan diletakkan maka menjadi penghapus bagi dosa-dosa, pengangkat derajat dan tambahan kebaikan baginya.

Kemudian Allah memuliakannya lagi dengan enam kemuliaan yang lainnya:

1. Allah memuliakannya dengan cintanya melihat majlisnya ulama'

2. setiap orang yg mengikuti mereka (ulama') maka baginya pahala sebagaimana pahala mereka tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka.

3. jika salah seorang diantara mereka diampuni maka bisa memberikan syafaat kepadanya.

4. hatinya menjadi dingin dari majlisnya orang-orang fasik.

5. masuk kedalam jalannya para pelajar dan orang-orang sholih.

6. menegakkan perintah Allah ta'ala.

" Ini semua adalah bagi orang yang tidak menghafal ilmu sedikitpun, adapun bagi orang yang menghafal ilmu maka baginya kemuliaan yang berlipat ganda". Wallohu a'lam


تنبيه الغافلين  أبو الليث السمرقندي.

يُقَالُ مَنِ انْتَهَى إِلَى الْعَالِمِ، وَجَلَسَ مَعَهُ، وَلَا يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يَحْفَظَ الْعِلْمَ، فَلَهُ سَبْعُ كَرَامَاتٍ

أَوَّلُهَا: يَنَالُ فَضْلَ الْمُتَعَلِّمِينَ.
وَالثَّانِي: مَا دَامَ جَالِسًا عِنْدَهُ كَانَ مَحْبُوسًا عَنِ الذُّنُوبِ وَالْخَطَأِ.
وَالثَّالِثُ: إِذَا خَرَجَ مِنْ مَنْزِلِهِ تَنْزِلُ عَلَيْهِ الرَّحْمَة
وَالرَّابِعُ: إِذَا جَلَسَ عِنْدَهُ، فَتَنْزِلُ عَلَيْهِمُ الرَّحْمَةُ، فَتُصِيبُهُ بِبَرَكَتِهِمْ.
وَالْخَامِسُ: مَا دَامَ مُسْتَمِعًا تُكْتَبُ لَهُ الْحَسَنَةُ.
وَالسَّادِسُ: تَحُفُّ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا رِضًا وَهُوَ فِيهِمْ.
وَالسَّابِعُ: كُلُّ قَدَمٍ يَرْفَعُهُ، وَيَضَعُهُ يَكُونُ كَفَّارَةً لِلذُّنُوبِ، وَرَفْعًا لِلدَّرَجَاتِ لَهُ، وَزِيَادَةً فِي الْحَسَنَاتِ

ثُمَّ يُكْرِمُهُ اللَّهُ تَعَالَى بِسِتِّ كَرَامَاتٍ أُخْرَى:

أَوَّلُهَا: يُكْرِمُهُ بِحُبِّ شُهُودِ مَجْلِسِ الْعُلَمَاءِ
الثَّانِي: كُلُّ مَنْ يَقْتَدِي بِهِمْ، فَلَهُ مِثْلُ أُجُورِهِمْ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ.
وَالثَّالِثُ لَوْ غَفَرَ لِوَاحِدٍ مِنْهُمْ يَشْفَعُ لَهُ.
وَالرَّابِعُ: يُبَرِّدُ قَلْبَهُ مِنْ مَجْلِسِ الْفُسَّاقِ.
وَالْخَامِسُ: يَدْخُلُ فِي طَرِيقِ الْمُتَعَلِّمِينَ وَالصَّالِحِينَ.
وَالسَّادِسُ: يُقِيمُ أَمْرَ اللَّهِ تَعَالَى

هَذَا لِمَنْ لَمْ يَحْفَظْ شَيْئًا، وَأَمَّا الَّذِي يَحْفَظُ فَلَهُ أَضْعَافٌ مُضَاعَفَةٌ

Sabtu, 12 November 2016

PUASA RAJAB MENURUT MADZHAB 4

Pendapat para ulama empat madzhab tentang puasa Rajab :

✅ Madzhab Hanafi

Dalam al-Fatawa al-Hindiyyah (1/202) disebutkan:

في الفتاوي الهندية 1/202 : ( المرغوبات من الصيام أنواع ) أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء ) اه

“Macam-macam puasa yang disunnahkan adalah banyak macamnya. Pertama, puasa bulan Muharram, kedua puasa bulan Rajab, ketiga, puasa bulan Sya’ban dan hari Asyura.”

✅ Madzhab Maliki

Dalam kitab Syarh al-Kharsyi ‘ala Mukhtashar Khalil (2/241), ketika menjelaskan puasa yang disunnahkan, al-Kharsyi berkata:

(والمحرم ورجب وشعبان ) يعني : أنه يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم , ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم ) اه وفي الحاشية عليه : ( قوله : ورجب ) , بل يندب صوم بقية الحرم الأربعة وأفضلها المحرم فرجب فذو القعدة فالحجة ) اه

“Muharram, Rajab dan Sya’ban. Yakni, disunnahkan berpuasa pada bulan Muharram – bulan haram pertama -, dan Rajab – bulan haram yang menyendiri.” Dalam catatan pinggirnya: “Maksud perkataan pengaram, bulan Rajab, bahkan disunnahkan berpuasa pada semua bulan-bulan haram yang empat, yang paling utama bulan Muharram, lalu Rajab, lalu Dzul Qa’dah, lalu Dzul Hijjah.”

Pernyataan serupa bisa dilihat pula dalam kitab al-Fawakih al-Dawani (2/272), Kifayah al-Thalib al-Rabbani (2/407), Syarh al-Dardir ‘ala Khalil (1/513) dan al-Taj wa al-Iklil (3/220).

✅ Madzhab Syafi’i

Imam al-Nawawi berkata dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (6/439),

قال الإمام النووي في المجموع 6/439 : ( قال أصحابنا : ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم , وهي ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب , وأفضلها المحرم , قال الروياني في البحر : أفضلها رجب , وهذا غلط ; لحديث أبي هريرة الذي سنذكره إن شاء الله تعالى { أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ) اه

“Teman-teman kami (para ulama madzhab Syafi’i) berkata: “Di antara puasa yang disunnahkan adalah puasa bulan-bulan haram, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab, dan yang paling utama adalah Muharram. Al-Ruyani berkata dalam al-Bahr: “Yang paling utama adalah bulan Rajab”. Pendapat al-Ruyani ini keliru, karena hadits Abu Hurairah yang akan kami sebutkan berikut ini insya Allah (“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram.”)”.

Pernyataan serupa dapat dilihat pula dalam Asna al-Mathalib (1/433), Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah (2/53),  Mughni al-Muhtaj (2/187), Nihayah al-Muhtaj (3/211) dan lain-lain.

✅ Madzhab Hanbali

Ibnu Qudamah al-Maqdisi berkata dalam kitab al-Mughni (3/53):

قال ابن قدامة في المغني 3/53 :( فصل : ويكره إفراد رجب بالصوم . قال أحمد : وإن صامه رجل , أفطر فيه يوما أو أياما , بقدر ما لا يصومه كله … قال أحمد : من كان يصوم السنة صامه , وإلا فلا يصومه متواليا , يفطر فيه ولا يشبهه برمضان ) اه

“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan ibadah puasa. Ahmad bin Hanbal berkata: “Apabila seseorang berpuasa Rajab, maka berbukalah dalam satu hari atau beberapa hari, sekiranya tidak berpuasa penuh satu bulan.” Ahmad bin Hanbal juga berkata: “Orang yang berpuasa satu tahun penuh, maka berpuasalah pula di bulan Rajab. Kalau tidak berpuasa penuh, maka janganlah berpuasa Rajab terus menerus, ia berbuka di dalamnya dan jangan menyerupakannya dengan bulan Ramadhan.”

Ibnu Muflih berkata dalam kitab al-Furu’ (3/118):

وفي الفروع لابن مفلح 3/118 : ( فصل : يكره إفراد رجب بالصوم نقل حنبل : يكره , ورواه عن عمر وابنه وأبي بكرة , قال أحمد : يروى فيه عن عمر أنه كان يضرب على صومه , وابن عباس قال : يصومه إلا يوما أو أياما … وتزول الكراهة بالفطر أو بصوم شهر آخر من السنة , قال صاحب المحرر : وإن لم يله .

“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa. Hanbal mengutip: “Makruh, dan meriwayatkan dari Umar, Ibnu Umar dan Abu Bakrah.” Ahmad berkata: “Memuku seseorang karena berpuasa Rajab”. Ibnu Abbas berkata: “Sunnah berpuasa Rajab, kecuali satu hari atau beberapa hari yang tidak berpuasa.” Kemakruhan puasa Rajab bisa hilang dengan berbuka (satu hari atau beberapa hari), atau dengan berpuasa pada bulan yang lain dalam tahun yang sama. Pengarang al-Muharrar berkata: “Meskipun bulan tersebut tidak bergandengan.”

والله أعلم....

📝 Di kutib dari tulisan Ustadz Idrus Ramli